"Lembaga penelitian dapat berperan dalam melakukan riset pendahuluan sedangkan industri berperan dalam hilirisasi produk yang telah dikembangkan, terutama obat herbal terstandar dan fitofarmaka, melalui riset dan komersialisasi bahan baku obat tradisional," ungkap Handoko.
Mengutip dari Kompas.ID, baru-baru ini LIPI mengembangkan dua tanaman herbal untuk menyembuhkan virus corona dan memperlambat pertumbuhan virus tersebut.
Material yang digunakan oleh LIPI dalam mengembangkan obat Covid-19 ini adalah daun ketapang badak (Cassia alata) dan daun benalu (Dendrophtoe Sp).
Nantinya, hasil dari pengembangan dua tanaman herbal ini akan dijadikan sebagai antivirus Covid-19 yang berbasis herbal.
Formulasi dari dua tanaman tersebut diharapkan mampu mengikat receptor ACE (Angiontensin Converting Enzyme)-2 yang menjadi pintu masuk virus yang bernama ilmiah SARS-Cov-2 ke dalam sel inangnya.