Find Us On Social Media :

Sedang Marak Kasus Uang Raib di Jakarta karena Mesin ATM, Begini Cara Terhindar dari Skimming ATM

Ilustrasi pengambilan uang lewat mesin ATM

GridFame.id - Warga Cengkareng Indah, Jakarta, digegerkan dengan adanya kasus uang raib.

Dikutip dari Tribun Jakarta, belasan orang di Rusun Bumi Cengkareng Indah sama-sama kehilangan banyak saldo setelah bertransaksi di gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Salah satu kasus terparah dialami oleh Yudi (29), salah satu korban yang kehilangan saldo ATM hingga Rp 29 juta.

Baca Juga: Tidak Perlu Takut, Begini Cara Aman Bertransaksi di ATM saat Pandemi Corona

Yudi bahkan mengungkap saldo ATM-nya tinggal tersisa Rp 254.000.

Yudi mengungkap bahwa peristiwa tersebut dialaminya pada awal April 2020.

Saat mengeluhkan hal tersebut, ternyata banyak warga serusunnya yang kehilangan saldo ATM setelah transaksi.

Tepatnya ada 18 warga lain di rusun yang bernasib sama dengan total kerugian keseluruhan mencapai sekitar Rp 150 juta.

"Letak mesin ATM itu ada di salah satu bloknya rusun," ungkap Yudi pada TribunJakarta.com, Kamis (14/5/2020).

Yudi menceritakan adanya keanehan saat mengabil uang karena kartu ATM-nya tiba-tiba keluar sendiri tanpa di-cancel.

Akibatnya, Yudi dan para korban pembobolan dana atau skimming, melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank.

Kejadian skimming memang tak satu dua kali terjadi. Lantas bagaimana cara mengatasinya?

Baca Juga: Entah Awalnya Pamer Atau Hiburan, Kini Artis Pamer Saldo ATM Dipantau Petugas Pajak, PPATK Dan Bisa Dilapor Hingga KPK!

Ambil uang di ATM bank

Dikutip dari Kompas, skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang ada di strip magnetik kartu.

Cara yang paling aman agar tak kena skimming adalah mengambil uang dari mesin ATM yang ada di kantor bank.

Pakar teknologi, Rubi Zukri Alamsyah mengungkap bahwa sejauh ini mesin ATM di bank adalah yang paling aman.

Belum pernah diberitakan kabar yang mengungkap pelaku skimming melancarkan aksinya di ATM yang berlokasi di bank.

Hal tersebut disebabkan karena mesin ATM di bank dijaga oleh petugas keamanan dan lain-lain.

Pelaku skimming biasanya memilih mencari korbannya di tempat ATM yang sepi.

Baca Juga: Anaknya Disebut Otak dari Prank Sampah, Orang Tua Aidil Bongkar Sifat Asli Ferdian Paleka yang Kontras dengan Kelakuannya: 'Suka Ngasih Uang dari Video'

Aktifkan notifikasi

Di era digital ini, banyak sekali fitur online perbankan yang bisa dimanfaatkan.

Misalnya dengan e-banking, m-banking, bahkan SMS banking.

Jangan lupa untuk mendaftar layanan tersebut dan mengaktifkan notifikasi.

Karena fitur tersebut bisa menjadi alat untuk lebih berhati-hati ketika ada transaksi yang mencurigakan.

Ketika ada tanda-tanda mencurigakan, nasabah bisa langsung melapor ke bank untuk memblokir kartu.

Sehingga, kejadian kebobolan bisa diminimalisir.

Baca Juga: Viral Bule Ngamen di Pasar Lombok Karena Kehabisan Uang, Ternyata Sempat Bikin Seluruh Warga Malaysia Marah, Kenapa?

Perhatikan kartu

Ketika nasabah ingin mengambil uang di mesin ATM, pastikan kondisi aman.

Mesin yang dipasang oleh alat skimming, memiliki tanda-tanda yang berbeda seperti tempat masuknya kartu yang berbeda.

Terlebih lagi jika ada benda-benda yang ditempelkan secara tak wajar.

Mereka harus aware ini, harus pastikan mesin ATM dipasang alat skimming atau tidak. Kelihatan dari tampilan beda warna, tampilan fisik yang mencurigakan, nempel-nempel di tempat masuknya kartu ATM," katanya.