GridFame.id - Kasus narkoba pembawa acara sekaligus paranormal Roy Kiyoshi kini memasuki babak baru.
Tak lagi ditahan di bui, Roy Kiyoshi dipindahkan ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/5/2020).
Kepada polisi, Roy Kiyoshi atau Roy Kurniawan mengungkap sadah pernah konsultasi ke dokter pada 2017 silam lantaran mengalami insomnia.
Vivick Tjangkung selaku Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan memindahkan Roy karena obat tidur bisa menyebabkan kecanduan yang bisa berdampak pada kesehatan.
Vivick juga membenarkan bahwa Roy Kiyoshi telah mengalami insomnia sejak tiga tahun ke belakang.
Sebelumnya, Roy diketahui sering melakukan tes kesehatan lantaran insomnianya.
Namun, belakangan ini, Roy tak lagi pergi ke dokter karena sibuk.
Roy menjelaskan bahwa alasannya menggunakan obat karena memiliki kecemasan yang tinggi.
"Dia indigo. Tapi dengan tingkat kecemasan dia yang tinggi, mood-nya tidak teratur, dengan obat itu bisa rileks," ungkap Vivick dikutip dari Wartakotalive.com.
Lantaran sudah bisa menggunakan obat tidur, Roy mencoba membeli obat lain melalui internet karena tak tahu bahwa hal tersebut ilegal.
Baca Juga: Terjawab Sudah Pertanyaan Netizen, Ternyata Roy Kiyoshi Memang Tak Bisa Ramal Diri Sendiri!
Roy kini menjalani perawatan medis di RSKO.
"Kemudian dari hasil asesmen, kami berkoordinasi dengan dokter di RSKO untuk bisa menerima Roy melakukan perawatan medis di sana sambil menunggu proses hukum berjalan," ujar Vivick.
Sebelumnya diketahui bahwa Roy mengalami stres saat berada di Rutan Polresto Jakarta Selatan.
Sang ibunda Roy menyebut bahwa Roy stres lantaran di-bully netizen lantaran disebut selama ini halu.
Terlebih lagi, kondisi kesehatannya makin buruk lantaran diganggu banyak makhluk halus yang menyebabkan tak bisa tidur.
Kini, Roy bisa bernapas lega lantaran dipindahkan ke RSKO.
"Saya mau mengucapkan terima kasih buat Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan. Saya memang sakit, saya butuh pengobatan lebih lanjut," kata Roy Kiyoshi, Kamis (13/5/2020) dikutip dari Kompas.com.
Meski masih sedikit syok, Roy sadar bahwa perbuatannya salah.
Roy menjadikan peristiwa ini menjadi sebuah pembelajaran untuk ke depan.
Roy bahkan memberi pesan agar tak mencontoh perbuatannya.
"Ini pembelajaran juga buat teman-teman untuk tidak membeli (obat) tanpa resep," ungkap Roy.