Namun diperkenankan pulang dengan catatan bersedia melakukan isolasi mandiri.
"Tapi selama isolasi mandiri, kami dapat laporan dan surat dari RT/RW kalau pasien tidak disiplin. Warga keberatan. Kita juga harus pertimbangan ketentraman warga. Kita khawatir bisa kisruh jadi bahaya," jelas Uus kepada wartawan via sambungan telepon, Jumat malam.
Karena alasan itu, akhirnya petugas terpaksa menjemputnya agar dapat meminimalisir potensi penyebaran virus dan gesekan di tengah masyarakat.
"Secara kondisi tidak ada gejala. Tapi yang kami khawatir masih ada virus di dalam tubuhnya dan terbukti dengan hasil positif tes swab. Kita kan tidak berpikir hanya pasien, tapi juga warga, keluarga, semua. Apalagi dia dilaporkan juga ke tempat usahanya beraktivitas," ungkap Uus.
Saat ini, yang bersangkutan telah berhasil dievakuasi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di ruang isolasi.
Pihaknya juga akan kembali melakukan tes swab kepada pasien tersebut.