GridFame.id - Kini kembali viral orang berkerumun demi promo makanan.
Kondisi ini terjadi di Yogyakarta, di mana sebuah toko pizza yang baru buka mengadakan promo buy 1 get 1.
Hal itu tentu saja langsung menarik perhatian banyak orang.
Alhasil kerumunan orang pun terlihat di depan toko pizza tersebut.
Informasi ini awalnya diketahui dari akun Twitter @mahasiswaYUJIEM yang menyadur foto dari Instagram @cutsalsabila.
Kemudian dilansir dari Tribun News, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) DIY akhirnya sudah menindak restoran pizza yang berada di wilayah Jalan Kyai Mojo, Tegalrejo, Yogyakarta tersebut.
Langkah itu dilakukan akibat mereka abai terhadap anjuran pembatasan fisik dan keramaian dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Penindakan itu berdasarkan laporan dari masyarakat ke saluran siaga (hotline) Sat Pol PP DIY.
Masyarakat lebih dulu melihat keramaian di lokasi setempat dan menghubungi petugas untuk melakukan penindakan.
"Pengaduannya masuk ke Sat Pol PP DIY kemudian kami koordinasikan dengan Pol PP Kota, yang turun ke lapangan Pol PP Kota bersama Forkompimcam," ujar Kepala Sat Pol PP DIY, Noviar Rahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (16/5/2020).
Kepala Sat Pol PP Kota Yogya, Agus Winarto saat dihubungi membenarkan penindakan itu.
Pihaknya melihat bahwa manajemen resto dan masyarakat tidak mematuhi larangan kerumunan dan pembatasan fisik saat pandemi Covid-19.
Informasi dihimpun, resto tersebut perdana membuka layanan dan tengah menerapkan promo diskon, sehingga memicu masyarakat untuk membeli dan menciptakan kerumunan meski di tengah pandemi Covid-19.
"Iya baru opening dan kebetulan ada promo. Cukup banyak juga antreannya sampai berjubel. Alasan manajemen tidak tahu sampai sebanyak itu kerumunan masyarakatnya," kata Agus.
Pihaknya pun bersama-sama dengan Forkompimca, Camat, Kapolsek serta Danramil langsung menindaklanjuti dengan membubarkan kerumunan dan menganjurkan agar penjualan dilakukan secara daring pada masa pandemi Covid-19 ini.
Selain itu kepada pengelola juga disarankan untuk membatasi kerumunan maupun antrean jika membuka layanan serta mematuhi anjuran protokol pencegahan Covid-19 lainnya.
"Kita masih secara persuasif. Kalau masih seperti tadi bisa kita tutup sementara nanti," urai Agus.