GridFame.id - Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Anies Baswedan mengungkap adanya kemungkinan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta diperpanjang.
Hal itu kata Anies Baswedan, terpaksa diterapkan jika masyarakat tidak taat pada aturan PSBB.
Apalagi, Anies Baswedan juga mengungkap bahwa tidak menutup kemungkinan datangnya gelombang kedua pandemi Covid-19 di Ibu Kota Jakarta.
Di samping itu, Jokowi saat ini sedang mempersiapkan Indonesia menuju new normal.
Meski begitu, hingga saat ini Anies Baswedan belum dapat memastikan PSBB yang dijadwalkan usai pada 4 Juni 2020 akan diperpanjang atau tidak.
Namun, ia berjanji akan menggunakan data epidemiologi sebagai dasar untuk memutuskan status PSBB di Ibu Kota.
"Apakah nanti ini adalah PSBB penghabisan atau PSBB harus diperpanjang sangat tergantung kepada angka-angka epidemiologi yang ada," ujar Anies di stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (26/5/2020), dilansir dari Kompas.com.
Saat itu Anies Baswedan usai menemui Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang meninjau kesiapan normal baru di stasiun MRT Bundaran HI.
"Jadi, para ahli saat ini mengumpulkan semua datanya, memantau terus," imbuh dia.
Baca Juga: Kabar Baik! PSBB Tak Akan Diperpanjang Asal Warga Tak Lakukan 3 Hal Ini!
Berbekal data epidemiologi yang disusun para pakar, lanjut Anies Baswedan, ia berharap hasilnya dapat terbit pada akhir pekan ini.
"Dan pada saat itu nanti kita akan sampaikan kepada masyarakat, kerja bersama kita ini hasilnya seperti apa," kata dia.
"Jadi yang menentukan PSBB ini diperpanjang atau tidak, itu bukan pemerintah, bukan para ahli, tapi perilaku seluruh masyarakat di wilayah PSBB. Bila seluruh masyarakat wilayah PSBB memilih taat, maka PSBB-nya bisa berakhir. Bila masyarakatnya tidak (taat), maka terpaksa PSBB-nya harus diperpanjang," tutur Anies Baswedan.
Meski demikian, para pengelola pusat belanja di Indonesia sudah ambil ancang-ancang untuk membuka 60 mal di Jakarta, kendati Anies menyatakan PSBB masih mungkin diperpanjang jika kasus Covid-19 kembali naik.
Kemungkinan Gelombang Kedua
Menurut Anies Baswedan, terjadi atau tidaknya gelombang kedua pandemi Covid-19 bergantung pada kedisiplinan warga.
Hal tersebut termasuk untuk tidak kembali ke Jakarta dari kampung halaman apabila tidak memenuhi ketentuan yang telah ada.
Anies Baswedan pun mengklaim bahwa sejak penutupan sejumlah tempat umum pada Maret lalu, angka kasus Covid-19 berangsur menurun hingga hari ini.
"Tapi, bila hari-hari ke depan angkanya meningkat karena kita mulai bebas dan bepergian, tidak disiplin menggunakan masker dan cuci tangan, ada potensi kita harus memperpanjang, seakan mengulang proses yang kita kerjakan kemarin," ungkap Anies dalam konferensi pers di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Senin (26/5/2020), dilansir dari Kompas TV.
Saat ini, Jakarta sedang memasuki fase perpanjangan PSBB hingga 4 Juni 2020. Menurut Anies, hal tersebut sangat menentukan.
Menurut dia, apabila angka kasus Covid-19 berhasil menurun di bawah angka 1 pada 4 Juni 2020 nanti, ada potensi Jakarta memasuki masa transisi menuju normal baru.
Fase genting ini pun berbarengan dengan kemungkinan arus mudik dan balik Idul Fitri.
Oleh karena itu, Anies Baswedan menegaskan bahwa hanya beberapa orang yang memenuhi kriteria tertentu yang diizinkan masuk ke Jakarta, yakni mereka yang bekerja pada 11 sektor diizinkan di Jakarta.
Baca Juga: Kritik Jokowi Salah Kaprah Soal 'Berdamai dengan Corona', dr. Tirta: 'Bukan Gitu Pak!'
Anies Baswedan menyebut bahwa keputusan tersebut merujuk Surat Edaran Nomor 4 Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Maka dari itu, sejak pertengahan Ramadan, Anies telah meminta warga untuk tidak meninggalkan Jakarta.
Apabila meninggalkan Jakarta, belum tentu tentu bisa kembali dengan cepat.
Persiapan New Normal
Presiden Joko Widodo menyebut persiapan untuk menuju new normal atau tatanan kehidupan baru saat ini baru diterapkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.
Namun, kebijakan ini bisa diperluas jika dirasa efektif untuk membuat masyarakat produktif serta tetap aman dari virus corona Covid-19.
"Ini akan kita lihat dalam satu minggu dampaknya seperti apa, kemudian akan kita lebarkan ke provinsi, kabupaten/kota lain apabila dirasa terdapat perbaikan yang signifikan" kata Jokowi usai meninjau kesiapan prosedur new normal di Mal Summarecon Bekasi, Selasa (26/5/2020).
Empat provinsi yang mulai melakukan persiapan menuju new normal ini yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
Baca Juga: Anies Baswedan Larang Warganya Keluar Ibu Kota Kecuali 9 Orang Ini
Persiapan dilakukan dengan menerjunkan personel TNI/Polri di tempat umum atau keramaian.
Personel TNI/Polri tersebut akan memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid-19," kata Jokowi.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut ada 340.000 personel TNI/Polri yang akan dikerahkan untuk persiapan new normal.
Menurut Hadi, 340.000 personel itu akan dikerahkan di 1800 objek.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jokowi Persiapkan DKI Jakarta Menuju New Normal, Anies Malah Ungkap Kemungkinan PSBB Diperpanjang