"Saya sama sekali tidak terkejut dengan kemenangan yang saya raih," kata Marie Cau, yang saat inaugurasi mengenakan setelan berwarna biru.
Sebagai seorang insinyur, dia mendeskripsikan sosoknya sebagai bos perusahaan yang mempunyai minat terhadap pertanian dan lingkungan.
"Bukan karena saya transgender"
Marie Cau menerangkan, penduduk memilihnya karena mereka sepakat dengan program pertanian keberlanjutan, ekonomi lokal, dan lingkungan yang diusungnya.
"Warga tidak memilih saya karena transgender.
Mereka memilih karena program dan nilai. Rakyat ingin perubahan," jelas Cau.
Dia menuturkan, dirinya mempunyai impian menjadikan kotanya sebagai daerah percontohan, di mana warga bisa melakukan hal yang tak bisa dikerjakan pemerintah.
Cau akan segera menjabat, dengan tantangannya adalah virus corona yang tengah mewabah.