Nenek Kamtin juga selalu menjaga pola makan selama dirawat di ruang isolasi.
Tjipto menyebutkan, nenek itu juga selalu beristirahat yang cukup dan melakukan olahraga ringan di ruang isolasi.
Karena usianya yang telah lanjut, nenek Kamtin diawasi selama 24 jam oleh tenaga medis di RS PHC Surabaya.
Menurut Tjipto, awalnya tenaga medis sempat kesulitan merawat nenek Kamtin.
Sebab, usia nenek Kamtin telah lebih dari satu abad.
Tim medis harus bekerja lebih keras dan penuh perasaan untuk merawat sang nenek.
"Belum lagi kurangnya edukasi jenis penyakit yang diderita pasien beserta pola penanganannya membuat para tenaga medis harus dengan sabar dan hati-hati memberikan penanganan pada nenek Kamtin," jelasnya.
Tim medis juga sempat kesulitan memberikan perawatan sesuai protokol Covid-19 kepada nenek Kamtin.
Hal itu karena nenek Kamtin kurang memahami protokol kesehatan pasien khusus Covid-19.
Tim medis juga kesulitan menjelaskan karena usia nenek yang telah lanjut.
"Hal tersebut karena usia pasien yang sudah lanjut membuatnya kurang memahami protokol kesehatan. Namun, berkat kesabaran dan ketekunan tim medis, akhirnya perawatan sesuai protokol semestinya bisa kami lakukan," ungkapnya.