Find Us On Social Media :

Habis Dicurangi Hingga Ngamuk, Wali Kota Tri Rismaharini Jalani Ritual Tiap Jam 12 Malam Agar Surabaya Bebas Corona

Tri Rismaharini

GridFame.id - Penanganan pandemi Corona hingga saat ini masih menjadi perhatian utama Pemkot Surabaya.

Tak sekadara berupaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan jajarannya agar terus mendoakan supaya wabah Covid-19 dapat segera berakhir.

Hal itu dilakukan Risma rutin setiap hari.

Baca Juga: Wali Kota Risma Pamit & Tinggalkan Pesan Ini Untuk Warga Surabaya

Bahkan, Risma bercerita tiap malam dia menghubungi jajarannya agar dapat berdoa dari rumah masing-masing demi Surabaya bebas pandemi.

"Saya selalu line temen temen, saya ajak berdoa bersama di rumahnya masing masing," kata Risma.

Bagi mereka yang sedang shift malam, Risma mengatakan dia juga menghubungi lewat handy talky (HT) agar turut berdoa dari manapun tempat mereka bertugas.

Hal itu juga dilakukan agar pihaknya diberikan kemudahan untuk segera mengakhiri masa pandemi ini di Surabaya.

"Selalu saya kontak melalui HT tiap jam 12 malem mesti saya ajak berdoa bersama," ungkap dia.

Jumlah kasus di Surabaya saat ini memang masih tinggi. Risma tak memungkiri selama beberapa bulan sebelumnya pihaknya sempat kekurangan peralatan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Surabaya.

Baca Juga: Ngamuk hingga Menangis, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Terpaksa Telan Pil Pahit Ratusan Warganya Gagal Dapat Bantuan Ini: 'Kalau Mau Boikot Jangan Gitu...'

Namun saat ini, Pemkot sudah banyak mendapat bantuan terutama perhatian dari Pemerintah pusat.

Dirinya mengaku bersyukur sebab,hal itu juga bakal mempengaruhi cepatnya penanganan wabah virus Corona di Surabaya.

Pemkot saat ini menggencarkan upaya tracing yang diikuti oleh rapid test serta swab massal di berbagai lokasi di kota pahlawan.

Baru saja menangis bahagia karena dapat bantuan alat kesehatan dari BIN, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tertangkap kamera sedang marah besar.

Melansir dari Surya.co.id, Pemprov Jatim dikabarkan mengirimkan dua mobil PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Tulungagung dan Lamongan.

Hal itu membuat Risma marah sejadi-jadinya.

Pasalnya, dua mobil yang sebelumnya ia minta tersebut akan segera digunakan untuk uji swab massal guna menekan angka penularan virus corona di Surabaya.

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah memutuskan terlebih dahulu mengirimkan dua mobil PCR ke Tulungagung dan Lamongan alih-alih Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga: Selalu Terlihat Baik-baik Saja, Andrew White Mendadak Termenung Pikirkan Kemauan Istrinya, Nana Mirdad: 'Tekanan Batin'

Kemarahan Risma pun terlihat salah satunya dalam tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Jumat (29/5/2020).

Dalam tayangan tersebut, Risma tampak sedang menelepon pihak BNPB dan marah-marah karena dua mobil untuk tes swab tersebut tak datang ke kotanya.

"Moso Pak, Pak, saya mau disiksa apa? Nanti saya dituduh ndak bisa kerja lagi, gimana Pak?" ujar Risma dengan nada yang tinggi.

"Saya loh pak dapet WA-nya pak Doni, kalau itu untuk Surabaya, dan saya yang minta, saya minta kemana-mana. Kalau mau boikot jangan gitu, saya akan ngomong ini ke semua orang," tambahnya dengan nada kesal.

Selanjutnya ia menjelaskan bahwa sudah banyak pasien yang sedang menunggu untuk di tes.

Karena mobil tersebut gagal datang, alhasil warganya gagal pula untuk melakukan tes swab.

Risma terus kesal lantaran menurutnya selama ini dirinyalah yang meminta bantuan mobil tersebut sehingga ia geram setelah tahu bantuan yang sebelumnya ditujukan untuk Surabaya dialihkan ke kota lain.

Baca Juga: Sepekan Ditahan dan Belum Dijenguk Sang Istri, Sosok Ini Justru Dahului Sambangi Dwi Sasono di Penjara, Siapa?

"Saya tu minta tolong ke mana-mana ngemis-ngemis, Pak.

Saya nggak terima loh, Pak, betul saya nggak terima," ujarnya lagi.

"Saya dibilang nggak bisa kerja, sekarang siapa yang nggak bisa kerja, kalo ngawur nyerobot gitu," tambahnya dengan menggebu-gebu.

Setelahnya, ia menutup telepon tersebut. Meski tak lagi berbincang dengan orang di balik telepon, Risma masih meluapkan kemarahannya.

Di depan wartawan, Risma memperlihatkan percakapannya dengan pihak BNPB.

Padahal, saat itu Risma telah mengundang warganya untuk melakukan tes swab massal.

Karena mobil untuk tes swab tersebut tak datang, alhasil tes massalnya pun dibatalkan.

Menurut Kadinkes Surabaya, Febria Rachmanita, sudah ada dua lokasi yang akan dijadikan tempat untuk dilakukannya tes swab massal.

"Masing-masing lokasi kami menyiapkan 200 orang," ujarnya Febria.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Wali Kota Risma Ungkap Punya 'Ritual Rutin' Tiap Jam 12 Malam, Demi Surabaya Bebas Pandemi