"Kedua belah pihak saling memaafkan dan ketua RT ini memberikan biaya untuk pengobatan sebesar Rp 1 juta. Pulangnya kita dari kepolisian kasih beras 5 kg," ujarnya.
Kendati demikian, Naih mengaku kecewa dengan sikap Ketua RT.
"Kalau saya sebagai anaknya bisa menerima aja ya akhirnya dengan bijak saya juga tidak menuntut banyak. Intinya kalau masyarakat menanyakan ya seharusnya pemimpin (ketua Rt) jangan main tangan," tegas Naih.
"Pertama dia kurang kontrol (pak RT) dan karena orang tua otomatis ibu saya nuntut karena haknya tidak diberikan ya nuntut lah. Untungnya dia langsung meminta maaf karena merasa salah kalau udah begitu ya gimana lagi," kata Naih.
Menurut Naih, pelaporan itu dilakukannya untuk memberikan efek jera agar pemimpin tidak bertindak semena-mena terhadap rakyat, terlebih kepada orang tua.
"Ya kalau saya keluarga hanya ingin memberi efek jera bahwa sama seseorang itu jangan menganggap sepele lah kalau memang belum dapat ya jangan begitu.
"Pesan dari saya sih kalau memang haknya ya jujur aja cuman ya seorang RT kalau urusan masyarakat ya kita harus lapang dada kalau ada protes karena saya juga mengalami," tandasnya.
Artikel ini sudah pernah tayang di Sosok.ID dengan judul Tagih Janji Bansos, Nenek Renta 70 Tahun malah Digampar Pak RT di Depan Umum, Ngaku Khilaf dan Kesal karena Hal Ini