“Misalnya, dengan mencuri pakaian dalam wanita, mengenakan, mencium, mengelus-elus bahkan menggosok-gosokkan pakaian dalam itu pada alat kelaminnya,” jelas Retno.
Fetisisme memiliki level dari rendah hingga sangat tinggi, tergantung seberapa sering dia memikirkan benda yang sangat diobsesikan.
Diagnosis awal penderita fetisisme biasanya dapat terlihat ketika seseorang meraba atau terobsesi berlebihan terhadap suatu benda.
Dikatakan Retno, penyebab seseorang menderita fetisisme antara lain: pengalaman masa lalu yang traumatik akibat pelecehan seksual; imitasi atau meniru orang lain yang melakukan fetisisme; traumatik akibat tidak bisa melakukan hubungan seksual pada lawan jenis.
“Tidak ada penyebab jelas mengapa seseorang bisa mengalami fetisisme. Juga tidak ada hubungan antara seorang dengan fetisisme dengan benda yang sangat diobsesikannya,” kata Retno.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Vanessa Angel Mengadu ke Suami, Ada Orang Obsesi Beli Celana Dalam Bekasnya