GridFame.id - Pelawak Nurul Qomar atau yang kerap disapa Komar dikabarkan dijebloskan ke dalam sel tahanan Lapas Brebes, Rabu (19/8/2020).
Sudah sejak lama, wajah Komar sering kali mengisi layar kaca sebagai pelawak senior.
Sebelum menjadi pelawak, Komar ternyata sempat berprofesi sebagai guru hingga kepala sekolah.
Dikutip dari Tribunnews, Komar diduga memalsukan ijazah S2 dan S3.
Lantaran memalsukan surat keterangan lulus (SKL), Komar pun harus menjalani hukuman setelah kasasi karena kasasinya ditolak MA.
Sebelumnya, Komar yang pernah jadi anggota DPR RI juga sempat ditahan polisi karena masalah ijazah palsu.
Kali ini, Komar berurusan dengan Mopolres Breber karena diduga memalsukan ijazah untuk mencalonkan diri sebagai rektor Universitas Muhadi Setiabudi, Brebes.
Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Triagung Suryomicho membenarkan penahanan Komar.
Triagung mengungkap Komar yang sudah terlanjur jadi rektor itu terpaksa dijemput karena beberapa kali tak datang saat dipanggil.
"Tersangka dilaporkan oleh Muhadi Setiabudhi terkait dugaan pemalsuan ijazah S2 dan S3 saat mencalonkan diri sebagai rektor," kata Triagung dikutip dari Tribun Seleb, Kamis (20/8).
Triagung mengungkap bahwa Komar memalsukan ijazah dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Komar melanggar Pasal 263 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.
Namun, saat dijemput polisi dan diancam tahanan penjara, situasi berbeda malah terlihat.
Biasanya, proses penangkapan terjadi dengan penuh ketegangan.
Namun, Komar hanya tersenyum dan mengaku akan menghadapinya dengan ikhlas.
Komar bahkan merasa bahwa masuk ke penjara sama seperti masuk pesantren.
"Hari ini saya merasa masuk pesantren. Kegiatan nyantri itu kegiatannya cuma di kamar, majelis taklim, mushala, ngaji, baca dan enggak boleh keluar," kata Komar kepada wartawan Tribunnews.com di Lapas Kelas IIB Brebes, Rabu (19/8).
"Anggap saja saya sedang nyantri untuk memperdalam lagi apa yang belum dalam," sambungnya.
Meski kasasinya ditolak, Komar yang terlihat selalu tersenyum saat jadi tahanan itu pun mengaku menjalaninya dengan senang hati.
"Saya melihat dengan kacamata ke-Tuhanan. Hari ini saya senang hati. Saya ingin membuat Tuhan tersenyum dengan apa yang saya lakukan.
Saya terima keputusan ini dengan senang hati. Keluarga saya mental dan mindset-nya sudah establish," ujar Komar.