Find Us On Social Media :

Kasus Harian Capai Rekor 1.000 Sehari, Anies Baswedan Kembali Terapkan PSBB Total di Jakarta, Ini Sederet Aktivitas yang Dibatasi!

Anies Baswedan kembali terapkan PSBB di Jakarta

Pembatasan pengoperasian rumah ibadah

Tempat ibadah di kompleks perumahan atau permukiman diizinkan beroperasi selama tidak dihadiri oleh warga dari luar kompleks tersebut.

Meski demikian, Anies meminta warga tetap menjalankan protokol kesehatan ketika mendatangi rumah ibadah.

"Untuk tempat ibadah akan ada sedikit penyesuaian tempat ibadah bagi warga setempat, masih boleh digunakan asal menerapkan protokol (kesehatan)," tuturnya.

Ia melarang tempat ibadah yang sering dijadikan tempat berkumpul warga luar Jakarta.

Aturan tersebut juga berlaku untuk tempat ibadah yang berada di RW zona merah Covid-19.

"Kawasan yang memiliki jumlah kasus yang tinggi, kawasan-kawasan itu ada datanya wilayah-wilayahnya, RW-RW yang dengan kasus tinggi, maka kegiatan beribadah harus dilakukan di rumah saja," ungkap Anies.

Baca Juga: Disiarkan di Stasiun Televisi, Nella Kharisma & Dory Harsa Akhirnya Bongkar Misteri Pernikahannya: 'Sebenarnya...'

Reuni hingga kumpul keluarga dilarang

Pemprov DKI melarang penyelenggaraan kegiatan publik yang mengundang kerumunan, seperti reuni, saat pemberlakuan PSBB.

"Kegiatan publik dan kegiatan kemasyarakatan yang sifatnya pengumpulan massa tidak boleh dilakukan. Kumpul-kumpul seperti pertemuan keluarga, reuni, dan lain-lain yang sifatnya mengumpulkan orang dari berbagai tempat sebaiknya ditunda," terang Anies.

Alasannya, kumpul keluarga atau reuni rentan menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Warga cenderung mengabaikan protokol kesehatan saat kumpul bersama orang yang dikenal dekat.

"Ingat penularan di acara seperti ini (reuni, kumpul keluarga) potensinya sangat besar. Bila kita merasa aman, merasa nyaman di acara seperti ini hanya karena kita kenal dengan orang lain, potensi penularannya tetap tinggi," ungkapnya.

Kapasitas penumpang dan jam operasional transportasi dibatasi Anies mengemukakan bahwa pada saat PSBB berlaku, transportasi umum di wilayah DKI Jakarta akan dibatasi secara ketat.

Salah satunya dengan mengurangi kapasitas penumpang dalam satu kendaraan.