"Bagi Indonesia hubungan akan menjadi lebih baik, jika Amerika dan China dalam hubungan yang lebih bersifat kerjasama daripada konflik," lanjutnya kemudian.
Berdasarkan sejumlah jajak pendapat, posisi Biden di atas angin untuk memenangi pemilu di AS.
Jika Biden terpilih, diproyeksikan akan menormalisasi hubungannya dengan China.
Namun hasil akhir pemilu bisa jadi lain, seperti yang terjadi pada pilpres AS 2016.
Siapa yang lebih diinginkan untuk menang?
Ekonom dari Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Malik Zaini, mengatakan jika Trump kembali terpilih, dia kemungkinan akan kembali memangkas pajak seperti yang sudah dia lakukan pada periode sebelumnya.
Pada saat yang sama, stimulus fiskal yang direncanakan Trump dalam periode 2021-2024 hanya akan terbatas sekitar 334 miliar dollar AS (Rp 4,9 kuadriliun).
Sebagai konsekuensi berlanjutnya pemotongan pajak yang membuat penerimaan negara lebih rendah.
Sedangkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam manifesto kebijakan ekonominya menegaskan akan melakukan kebijakan yang berbeda 180 derajat dengan Trump.
Seperti menaikkan berbagai macam pajak, termasuk pajak korporasi yang diperkirakan akan naik 15 persen seperti sebelum era Trump dan pajak pendapatan.