"It makes me very upset, (Itu bikin aku sangat marah)" lanjut Cinta Laura lagi.
"Sorry, sorry, tapi gue pengen kayak flashback sedikit soal itu dan sampai sekarang entah kenapa jargon itu sangat melekat di Cinta, dan sedikit banyaknya jargon itu yang membantu Cinta dikenal orang sampai sekarang, meskipun dengan cara yang Cinta nggak suka," ujar Gofar Hilman.
Ternyata bagi Cinta Laura, jargon itu merupakan bentuk bullying dan juga kenangan buruk baginya.
Malah ia mengaku tidak dengan sengaja merekam kata-kata itu untuk jadi lagu.
"Itu adalah sebuah bullying yang verbal. Ini kadang yang membuat aku kadang frustasi ya. Untuk apa, dan ini yang orang pikirkan waktu itu, untuk apa aku masuk ke dalam studio, rekaman, dan bilang kata-kata itu. Why? Why would I do that? Aku nggak ada alesan untuk melakukan itu," katanya lagi.
"Cuma kata-kata biasa aja?" tanya Gofar Hilman.
"Karena yang buat jargon itu bukan aku. I don't even know who made it! (Aku nggak tahu siapa yang bikin lagu itu!) Karena ada orang yang waktu itu ngambil suara aku dari sinetron aku,"
"Kebetulan di sinetron aku ada kalimat itu. Dia ambil, dia mix and match, dibikin remix, dan jadi deh lagu itu. Dan tiba-tiba jadi viral," sambungnya.
Sekali lagi, Cinta Laura menekankan bahwa jargon itu baginya bukan sesuatu yang lucu dan justru menghina.
"I didn't think it was funny. I thought it was offensive, (Bagiku itu nggak lucu. Itu sangat menghina)" kata Cinta Laura.