Find Us On Social Media :

Belum Juga Pandemi Selesai, Muncul Varian Baru Virus Corona yang Disebut Lebih Menular, Sudah Masuk Indonesia?

Ilustrasi virus corona

GridFame.id - Satu tahun sudah virus corona menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, pandemi virus corona atau yang disebut dengan Covid-19 sudah mulai masuk sejak Maret 2020.

10 bulan sudah pandemi ini memporak-porandakan negeri ini.

Bahkan kasus positif Covid-19 di negeri ini justru terus bertambah.

Namun, belum juga usai pandemi Covid-19 di Tanah Air, kini masyarakat dikejutkan dengan ditemukannya varian baru virus corona di Inggris.

Seperti kita ketahui bersama jika hingga saat ini virus Covid-19 masih mewabah dan menjadi pandemi di Tanah Air.

Baca Juga: Rizky Febian Bongkar Wasiat Lina Jubaedah Lewat Buku Harian, Reaksi Sule Usai Membaca Diary Lina Jubaedah

Baca Juga: Gading Marten Pamer Foto Rayakan Natal Ala Keluarga Harmonis Bareng Gisel, Netizen: 'Aku Melihat Senyuman Palsu'

Terbaru, dikabarkan jika ada varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara.

Seiring munculnya varian baru virus corona di Inggris yang dinilai lebih menular, pemerintah mengatakan kondisi pandemi di negara itu di luar kendali.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, strain baru virus corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya.

Sejauh ini, lebih dari 1.000 kasus yang disebabkan oleh varian baru Covid-19 telah teridentifikasi.

Strain tersebut diberi nama "VUI - 202012/01" dan saat ini masih diteliti oleh sejumlah ahli di negara tersebut.

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, terlebih dahulu kita mengupas salah satu fakta yang ada, yakni mutasi serupa juga ditemukan di beberapa negara.

Bersama dengan Inggris, mutasi yang sama juga telah terdeteksi di Belanda, Denmark, Australia, dan Afrika Selatan, dikutip dari BBC, Minggu (20/12/2020).

Varian baru ini disebut menyebar lebih cepat dari versi aslinya, tetapi diduga tidak lebih mematikan.

Pembatasan yang lebih ketat

Kini, sebagian besar wilayah Inggris tenggara, termasuk London kini berada di bawah pembatasan baru yang lebih ketat.

Saat dikonfirmasi terkait varian baru virus corona yang muncul di Inggris tersebut, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan belum ada.

Baca Juga: Minta ke Bali Tak Dituruti, Rohimah Nyeri Hati Kiwil Bulan Madu dengan Janda Muda: 'Ngedrop Sih Saya'

Baca Juga: Bak Kacang Lupa Kulit, Pedangdut Senior Ini 'Labrak' Lesty Kejora: 'Saya Pernah Dikecewakan'

"Varian baru virus corona tersebut belum terkonfirmasi ada di Indonesia," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Wiku tidak menjawab ketika ditanya mengenai langkah antisipasi lebih lanjut agar varian baru virus corona itu tidak menyebar di Indonesia.

Sebaliknya, pria kelahiran Malang 56 tahun yang lalu ini menyatakan bahwa pihaknya kini sedang melakukan surveilans terhadap virus yang beredar di Indonesia.

"Kita sedang melakukan surveillance terhadap virus yang beredar di Indonesia," ucap Wiku.

Penjelasan epidemiolog

Epidemiolog Indonesia di Griffith Universiy Australia, Dicky Budiman menyatakan, mutasi dari virus adalah suatu hal yang normal dan lumrah terjadi.

Hanya saja, mutasi dari virus tersebut seharusnya tidak berjalan dengan secepat ini.

"Umumnya itu 2-3 kali mutasi dalam satu bulan, nah yang terjadi di Inggris ini 17 kali kecepatan mutasinya," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Dia menuturkan, oleh karena itu mutasi yang cepat ini membuat virus semakin efisien efektif dalam menginfeksi.

Baca Juga: Nonton My Lecturer My Husband Gratis Bisa di HP atau TV, Ini Dia Link Streaming dan Jadwal Tayangnya Lengkap!

Baca Juga: Hasilnya Positif, Sule Jawab Soal Kabar Kehamilan Nathalie Holscher, Anak Sambung Sampai Tak Percaya

Maka, lanjutnya, bukan suatu hal yang mengagetkan apabila varian baru virus corona ini disebut 70 persen lebih mudah menular dari virus aslinya.

"Kalau digambarkan jika virus itu masuk Indonesia, akan membuat 3 kali lipat penambahan dari sisi kasus hariannya yang ada sekarang ini," jelas Dicky.

Dicky mengatakan, saat ini kasus harian di Indonesia seharusnya sudah mencapai 20.000 kasus.

Sehingga, apabila varian baru virus corona masuk di Indonesia, Dicky berkesimpulan akan ada 3 kali lipat dari angka 20.000.

"Saat ini estimasi epidemiologi menemukan kasus harian di Indonesia itu 20.000, kalau misalnya strain baru ini sudah masuk ke Indonesia, ya bisa jadi 60.000 kasus," ungkapnya.

Menjadi beban besar di layanan kesehatan

Lebih jauh, kata Dicky, munculnya strain baru virus corona yang lebih menular ini juga memicu kekhawatiran tersendiri di layanan kesehatan nantinya.

Terlebih lagi dengan kecepatan penularannya, walau belum ada temuan apakah strain baru virus corona ini bisa membuat lebih parah penderitanya atau tidak.

"Karena orang sakit itu bisa 3 kali lipat lebih banyak dari saat ini yang tentu akan menyulitkan tenaga kesehatan," tambah dia.

Dengan kata lain, papar Dicky, dengan munculnya varian atau strain baru virus corona ini juga akan meningkatkan potensi kematian.

Oleh karena itu, Dicky mewanti-wanti kepada negara-negara yang pandeminya belum terkendali, termasuk di Indonesia, potensi mutasi virus itu akan tinggi.

"Semakin banyak infeksi, semakin banyak virus, semakin besar peluang terjadinya mutasi. Nah itu artinya Indonesia memiliki peluang yang sama," kata dia.

Pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk dengan segera mengantisipasi hal itu dengan meningkatkan surveilans, termasuk surveilans genomics.

"Jadi strateginya ya tetap sama, testing, tracing dan treatment. Tetapi harus jauh lebih ketat lagi. Mungkin 3 kali lebih ketat," imbuhnya.

Sebaliknya, Dicky menekankan jika pandemi tetap dibiarkan tidak terkendali, maka peluang mutasi virus akan semakin besar dan akan lebih membahayakan.

Baca Juga: Link Pengganti LayarKaca21 Nonton Film Streaming, Ini Dia Link Download Film Train to Busan 2 Peninsula Sampai 365 Days

Baca Juga: Jadi Istri Bangsawan Bali, Happy Salma Tak Malu Pamer Lakukan Ini dengan Reza Rahadian di Tempat Umum, Bikin Heboh Para Artis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Baru Virus Corona di Inggris Disebutkan Lebih Menular, Sudahkah Masuk Indonesia?"