GridFame.id - Baru-baru ini media sosial, khususnya Tik Tok, tengah dihebohkan dengan video seorang cewek tak bisa makan roti karena tak bisa mangap lebar.
Akibatnya, banyak netizen yang gemas dan geregetan karena cewek itu dianggap terlalu manja dan mementingkan penampilan.
Tak hanya netizen, seleb seperti Dewi Perssik, Rachel Vennya, sampai Ria Ricis bahkan membuat video tandingan yang memperlihatkan mereka makan roti panggang yang sama dengan mudah dan menganga lebar.
Baca Juga: Isolasi Mandiri di Rumah, Pasien Covid-19 Akan Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta
Serbuan komentar pedas dari netizen hingga para selebritis pun tak terelakkan.
Namu, tahukah Anda kalau makan atau menguap terlalu lebar itu juga bisa berbahaya, loh!
Wah, memangnya kenapa ya?
Dilansir melalui Hai Online, sebuah akun Twitter bernama @ikiygai membagikan postingan video dari TikTok @acilzov berupa video cewek yang menolak makan roti besar.
Postingan itu bertuliskan, "Demi Allah ini cewe ribet banget makan tinggal mangap pake menye2."
Dalam video, si cowok bilang ke si cewek untuk mencoba makan roti tersebut.
Lalu si cewe bilang "nggak masuk" karena kondisi mulutnya yang kecil dibanding roti dan rahangnya berbunyi kata dia.
Si cowok lantas mencari cara agar cewek di sebelahnya bisa memakan roti tersebut dan mencontohkannya dengan memakan roti itu.
Setelah dimakan oleh si cowok, dia kemudian menyuruh si cewek untuk mencoba makan roti itu lagi dan menunjukkan jika roti harus dipencet dulu.
Akhirnya si cewek berhasil makan roti itu. Tertulis di akhir video "semoga rahangnya nggak kenapa-napa".
Sontak netizen yang geregetan dengan tingkah menye-menye cewek tersebut pun bergerak cepat memberondong komentar pedas.
"Besok-besok suruh cowonya kunyahin dulu sampe ancur lembek terus sepahin langsung ke mulut yang cewe," tulis akun @widnyana_igst.
"Yg bikin bingung itu sebenernya yang ribet itu org yg lagi makan atau yang ngerekam org yg lagi makan untuk dijadikan konten tiktok?? Tujuannya apesi heran," tulis akun @bilaesokk.
"Ada opsi untuk memenyetkan roti lapis tersebut atau makan sebagian ga usah dipaksa harus dua sisi roti lapis masuk semua. Rahang kecil kek gitu emang ga bisa disalahin karena udah dari sananya, tapi kalau cara makan bisa disiasati tanpa harus jadi bete sama makanannya," tulis akun @daisypeche164.
Dan masih banyak lagi yang mengomentari postingan ini mulai dari gregetan hingga memberikan informasi jika membuka rahang terlalu lebar akan membuat bahaya sendi.
Dilansir dari Kompas.com, membuka mulut atau mangap terlalu lebar juga bisa membahayakan kita.
dr Helmiyadi Kuswardhana sempat menceritakan benar ada kondisi pasien yang tak bisa menutup mulut karena mengalami dislokasi pada rahang.
Helmiyadi merupakan dokter di RSUD Haji Makassar sekaligus pemilik Klinik HK Medical Center Makassar.
“Pada pasien kemarin karena pasien menguap terlalu lebar,” terang Helmiyadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Ia menjelaskan dislokasi pada rahang bisa terjadi karena terjadi kelemahan otot, ligament, dan kapsul di daerah TMJ (temporo-mandibular joint).
Kelemahan tersebut menurutnya bisa terjadi karena disebabkan beberapa hal, di antaranya:
- Riwayat trauma (kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan olahraga, ditinju, riwayat dislokasi sebelumnya)
- Over aktifitas (menguap terlalu lebar, tertawa terlalu ngakak, menggigit makanan yang ukuran lebih besar dari mulut, menggigit makanan yang keras, muntah hebat)
- Penyakit bawaan (epilepsi)
Helmiyadi mengingatkan, apabila terjadi kondisi dislokasi rahang, harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Sebab, kata pemilik Chanel Youtube dr. Helmiyadi SpOT itu, jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan otot bengkak dan penanganan harus dilakukan di kamar operasi untuk dilakukan pembiusan serta diberi relaksan otot.
“Kalau tambah lama menjadi kronik bahkan harus dioperasi untuk mengembalikannya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, setelah dikembalikan ke posisi semula, maka posisi tulang rahang masih harus dipertahankan menggunakan perban kepala selama tiga hari.
Adapun saat makan, minum, maupun berbicara, mulut dijaga agar tak terlalu terbuka lebar guna mencegah terjadinya dislokasi lagi.
Pada pasien yang ditanganinya di video tersebut, Helmi menceritakan, dislokasi rahang menyebabkan pasien mengalami kesulitan menutup mulutnya, kesakitan, dan tidak bisa bicara.
Dislokasi rahang umumnya terjadi pada usia tua, akan tetapi tak menutup kemungkinan anak muda bisa mengalaminya.
“Seharusnya pada usia tua, tapi karena kebiasaan anak muda sekarang yang terlalu over, misalnya suka ketawa ngakak apalagi kalau lagi kumpul bareng teman-teman, sehingga bisa dislokasi,” terangnya.
Helmiyadi mengatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan guna menghindari terjadinya dislokasi rahang.
Baca Juga: Bareng Suami dan Anak Sambung, Bella Saphira Terkejut Bisa Lakukan Hal Ini: 'Tidak Terlalu Buruk...'
Di antaranya mencegah terjadinya benturan di area rahang dengan tak lupa mengenakan helm saat berkendara atau pengaman kepala saat berolahraga.
Selain itu, ketika makan sebaiknya menghindari makanan yang terlalu keras.
Jika makanan berukuran besar, maka sebaiknya makanan tersebut dipotong kecil-kecil.
“Hindari menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak,” ujarnya.
Terakhir, ia mengingatkan jika ada penyakit bawaan seperti epilepsi maka harus segera pergi berobat.