Pemeriksaan tersebut meliputi jumlah kadar hormon testoteron, urologi, hingga pencitraan resonansi magnetik atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Jenderal Andika mengatakan anak buahnya itu sangat bahagia setelah tahu pasti status gendernya.
Sejak kecil, ungkap Andika, ternyata Manganang sering jadi objek bullying karena fisiknya tidak seperti anak perempuan lainnya.
Aprilia Manganang lahir di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 27 April 1992.
Terbatasnya fasilitas kesehatan di daerahnya membuat dia akhirnya dicatat lahir sebagai seorang perempuan.
Jenderal Andika memastikan Aprilia Manganang bukan transgender.
Aprilia menjadi prajurit TNI melalui seleksi bintara berprestasi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) pada 2016.
Aprilia sudah jalani operasi bedah korektif yang bertujuan memulihkan hipospadia yang diderita.