GridFame.id - Almarhum Chrisye sempat jadi mualaf sebelum meninggal dunia.
Hal tersebut sepertinya tak banyak yang tahu, selain itu ternyata mendiang Chrisye masih jadi tulang punggung keluarganya supaya dapur tetap ngebul.
Sosok Chrisye pasti tidak akan pernah terlupakan dari masyarakat Indonesia.
Semasa hidupnya, beliau berhasil mencetak banyak lagu hits.
Namun siapa sangka kalau ternyata hingga kini Ia masih jadi tulang punggung untuk keluarganya?
Wah, bagaimana bisa ya?
Chrisye bernama lengkap Chrismansyah Rahardi dan dilahirkan dari keluarga Tionghoa-Indonesia di Jakarta, 16 September 1949.
Sejak kecil, Chrisye telah tertarik dengan dunia musik, dan sejak SD, Chrisye mulai mendengarkan piringan hitam milik ayahnya.
Saat Chrisye duduk di bangku SMA, Beatlemania tiba di Indonesia dan membuatnya lebih tertarik dengan dunia musik.
Pada awal 1981, Chrisye mendekati sekretaris Guruh Soekarnoputra, yaitu Gusti Firoza Damayanti Noor (Yanti).
Saat yakin ingin menikah dengan Yanti, ada satu yang menjadi penghalang yakni agama karena Chrisye non-muslim sementara Yanti adalah seorang muslim.
Soal ini, Chrisye berujar, "Sebetulnya ada hal yang sudah mengusik saya, jauh sebelum bertemu Yanti. Yakni, krisis keimanan saya. Di tengah kesibukan saya bermusik, sebetulnya saya merasakan kesepian yang misterius. Saya seperti merindukan sesuatu yang tidak bisa saya gambarkan bentuknya. Diam-diam saya menekuni agama Islam, hingga suatu saat saya menjadi sangat yakin. Saya ingin memeluk Islam.”
Keinginan itu ia pendam dan tak berani diungkapkan, apalagi kepada orang tuanya.
"Saya pernah menangis semalaman karena memikirkan ini. Papi memegang perkataannya dulu. Bahwa ia hanya dititipi anak oleh Tuhan. Semua berpulang pada kamu." kata Chrisye seperti yang dilansir dari Tribun News.
Pada tanggal 12 Desember 1982 Chrisye dan Yanti menikah di suatu acara bergaya adat Padang.
Kepercayaannnya pada Islam Ia pegang hingga akhir hayatnya.
Namun tak banyak yang tahu biarpun album-albumnya meledak dipasaran, Chrisye dan keluarganya masih dalam keadaan finansial yang sulit.
Dua kali mereka harus menjual mobil mereka.
Hal ini membuat Chrisye mempertimbangkan berhenti dari dunia musik, biarpun akhirnya memutuskan untuk lanjut.
Pada bulan Juli 2005, Chrisye dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah karena sesak nafas.
Setelah 13 hari dirawat, Ia dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura, di mana Ia dinyatakan mengidap kanker paru-paru.
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas pada tahun 1992, Chrisye menyatakan bahwa dia jatuh sakit setiap kali merekam album, sebagai akibat tekanan untuk mempromosi album-album tersebut.
Pada 30 Maret 2007, akibat kanker paru-paru yang dideritanya Chrisye meninggal pada pukul 4:08 WIB di rumahnya di Cipete, Jakarta Selatan dan dikebumikan di TPU Jeruk Purut hari itu juga.
Meski raganya sudah tiada, tapi siapa sangka kalau Chrisye masih jadi tulang punggun keluarganya?
Hal itu dikatakan sendiri oleh istrinya, Damayanti Noor.
Soalnya Chrisye sendiri ternyata pernah berjanji untuk bertanggung jawab terhadap keluarga walau telah tiada.
Ditinggal selamanya, Yanti mengaku Ia sempat menjalani masa sulit.
Ia sempat mencoba jadi agen asuransi, namun pada akhirnya Ia kembali bergantung pada suaminya.
Namun, Ia sadar kalau suaminya tak pernah benar-benar meninggalkannya sendirian.
Almarhum masih bisa menafkahi keluarganya lewat mahakarya yang telah diciptakannya karena sang istri masih menerima pemasukan dari royalti atau hasil penjualan album.
Begitu juga dari acara atau konser yang mengatasnamakan Chrisye.
Walau tidak memberikan patokan harga, tapi Yanti tetap menerima hasil.
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul Jadi Mualaf Sebelum Meninggal, Ternyata Hingga Kini Chrisye Masih Jadi Tulang Punggung Supaya Dapur Tetap Ngebul