GridFame.id - Tahun 2013 menjadi tahun terburuk dalam kehidupan keluarga pesinetron Abidzar Al Ghifari.
Di usianya yang masih 8 tahun, Abidzar harus kehilangan panutan dalam hidupnya yang tak lain adalah sang ayah.
Ayah Abidzar, Ustaz Jeffry Al Buchori meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut 26 April 2013.
Kepergian Ustaz Jeffry Al Buchori atau yang akrab dipanggil Uje ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga.
Terutama sang istri, Umi Pipik Dian Irawati dan keempat anaknya yang saat itu masih kecil-kecil.
Bahkan anak lelaki Umi Pipik itu mengingat dengan jelas setiap detik yang ia lalui di hari meninggalnya sang ayah.
Kini 8 tahun sudah Uje meninggal dunia, Abidzar baru berani membongkar penyesalan mendalamnya selama ini.
Dilansir dari YouTube Alfie Alfandy yang diunggah pada (27/04/2020) lalu, Abidzar mengenang lagi peristiwa nahas malam itu.
Abidzar mengatakan saat itu dirinya belum benar-benar paham bahwa ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya.
Usianya yang masih kecil membuat Abidzar tak begitu memahami alasan ibunya menangis tersedu-sedu.
Menurut penuturan Abidzar, malam sebelum Uje mengalami kecelakaan maut, ia sempat meminta dibelikan sepatu futsal.
Uje lantas meminta Umi Pipik menemani Abidzar memilih dan membeli sepatu futsal yang diinginkan jagoannya itu.
Saat Umi Pipik tengah menemaninya di salah satu pusat perbelanjaan, ia menerima telepon dari Uje yang izin ingin naik moge (motor gede).
Abidzar ingat betul malam itu ibunya melarang Uje karena kondisi sedang kurang sehat.
"Di PIM Umi ditelepon Abi izin mau motoran. Umi sempat larang karena kan lagi gak enak badan," ucap Abidzar.
"Tapi Abi maksa (motoran malam)," sambungnya.
Hingga pada pukul 23.00 WIB, Umi Pipik menerima telepon yang mengabarkan Uje mengalami kecelakaan.
Motor yang dikendarainya mengalami kecelakaan tunggal dengan kondisi yang begitu parah.
Seketika Umi Pipik histeris dan menangis sejadi-jadinya, sementara Abidzar dan kedua adiknya hanya bisa terdiam membisu.
Karena sang kakak, Adiba masih di pondok pesantren, Abidzar lah yang akhirnya menemani Umi Pipik ke rumah sakit.
"Abidzar ikut ke rumah sakit, masuk UGD. Umi masih nangis-nangis," jelasnya.
Ia melihat ibunya pun sampai memprotes dokter yang mengatakan Uje telah meninggal dunia.
"(Umi) marah-marahin dokter karena (badan) Abi masih hangat," tambahnya.
Abidzar dan adik-adiknya hanya bisa melihat Uje terbaring kaku dari balik kaca UGD hingga akhirnya ia sadar ayahnya meninggal saat dipindah ke kamar jenazah.
Tangis Abidzar seketika langsung pecah, ia tak menyangka akan kehilangan sang ayah yang jadi teladan dalam hidupnya secepat itu.
Tak hanya itu, Abidzar juga rupanya merasa bersalah karena malam itu ia pergi ke mall setelah merengek minta sepatu.
Menurutnya peristiwa kecelakaan tak akan terjadi jika ia di rumah dan bisa mencegah ayahnya pergi motoran.
"Abi nangis kenceng, ngerasa nyalahin diri sendiri. Nih andai gue gak beli sepatu masih bisa ikut Almarhum," kata Abidzar.
"Setidaknya gue bisa larang naik motor, atau paling gak gue ikut. Kalo gue ikut pasti bokap mikir 'di rumah aja ah'," jelasnya.
Pasca meninggalnya Uje, Abidzar secara otomatis merasa dirinya harus menggantikan sang ayah menjaga ibu dan kakak adiknya.
Bahkan ia rela putus sekolah demi bisa terus syuting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga membantu Umi Pipik.