Justru hampir semua yang positif tes antigen adalah tetangga penyelenggara hajatan.
Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah mendapatkan vitamin dan obat-obatan.
Hartanto mengklaim, saat hajatan digelar sudah mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Pemilik hajatan sudah menyediakan tempat cuci tangan, thermo gun, dan hand sanitizer.
Bahkan, setiap tamu yang datang dicek suhu badan dan tangannya diberikan hand sanitizer.
Namun, setelah hajatan selesai, beberapa hari kemudian warga di kampung mengalami gejala batuk dan pilek bersamaan.
Pemerintah desa lalu melapor ke puskesmas setempat dan ditindaklanjuti dengan rapid test antigen massal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batuk dan Pilek Bersamaan Usai Hadiri Acara Nikah, 66 Warga Desa Ini Positif Tes Antigen, Akses Ditutup"