Find Us On Social Media :

Muncul Klaster Hajatan, 66 Warga Desa Ini Positif Tes Antigen Alami Batuk dan Pilek Bersamaan Usai Kondangan

Klaster Hajatan

GridFame.id - Meski pandemi belum berakhir, namun tak sedikit masyarakat yang mulai menjalani hari-hari seperti biasa.

Aktivitas di luar rumah pun sudah bisa dibilang sudah berjalan seperti biasa, bak virus corona ini telah lenyap.

Padahal kasus Covid di Indonesia terbilang masih tinggi, akibat dari orang-orang yang lalai maka korban dari virus ini pun terus bertambah.

Baca Juga: Terkuak Honor Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka Pamer Rumah Baru Sebesar dan Semewah Ini Sampai Punya Rooftop!

Memang tak semua lalai banyak yang tetap beraktivitas dan mengandalkan jalani protokol keaehatan dengan ketat.

Masyarakat pun bahkan sudah ada yang menggelar acara seperti arisan keluarga atau hajatan.

Namun, meski sudah menjalani prokes dengan ketat ternyata tak menjamin seseorang terhindar dari virus covid-19.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, sebanyak 66 warga di dua RT di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, positif berdasarkan rapid tes antigen setelah menghadiri sebuah hajatan pernikahan di wilayah tersebut.

Baca Juga: 'Mama Itu Munafik!', Jauh Dari Kata Alim Seperti Kelihatannya, Anak Aa Gym Bongkar Teh Ninih Dizalimi Siapapun yang Sepemahaman dengan Ayahnya

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/6/2021) akses jalan dua RT di Dukuh Bulurejo ditutup sementara menggunakan portal.

Sementara warga yang terpapar kebanyakan menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Kepala Desa Bantengan, Hartanto mengatakan, munculnya klaster hajatan bermula setelah beberapa warganya mengalami gejala batuk dan pilek secara bersama-sama usai menghadiri hajatan pernikahan, Rabu (2/6/2021) lalu.

“Beberapa hari setelah hajatan itu, baru muncul warga kami mengalami gejala batuk dan pilek. Untuk itu dilakukan rapid test antigen massal,” kata Hartanto.

Baca Juga: Pantas Saja Sering Dilarang Buang! Faktanya Ampas Kopi Bisa Dipakai Untuk Basmi Kecoak dengan Cara Seperti Ini, Dijamin Langsung Minggat!

Hartanto mengatakan, sekitar 240 warga menjalani rapid test antigen. Hasilnya, 66 orang dinyatakan positif.

Ia menuturkan, dari 66 warga yang positif antigen, 63 di antaranya menunjukkan tanpa gejala berat. Bagi warga yang tidak mengalami gejala berat diberlakukan isolasi mandiri.

Sementara, tiga warga yang mengalami gejala berat menjalani perawatan di RSUD Dolopo. Ia menambahkan, dari puluhan warga yang positif itu, tidak ada keluarga pengantin yang terpapar Covid-19.

Justru hampir semua yang positif tes antigen adalah tetangga penyelenggara hajatan.

Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah mendapatkan vitamin dan obat-obatan.

Hartanto mengklaim, saat hajatan digelar sudah mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Pemilik hajatan sudah menyediakan tempat cuci tangan, thermo gun, dan hand sanitizer.

Baca Juga: Pantas Ussy Sulistiawaty Ngaku Makan Hati, Andhika Pratama Mendadak Berikan Pesan Menohok Ini Pada Sang Istri ‘Mudah-Mudahan Kamu Sadar!'

Bahkan, setiap tamu yang datang dicek suhu badan dan tangannya diberikan hand sanitizer.

Namun, setelah hajatan selesai, beberapa hari kemudian warga di kampung mengalami gejala batuk dan pilek bersamaan.

Pemerintah desa lalu melapor ke puskesmas setempat dan ditindaklanjuti dengan rapid test antigen massal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batuk dan Pilek Bersamaan Usai Hadiri Acara Nikah, 66 Warga Desa Ini Positif Tes Antigen, Akses Ditutup"