Find Us On Social Media :

Padahal Terlihat Mirip, Tapi Nyatanya Gejala Demam DBD dan Covid-19 Ada Bedanya! Jangan Sampai Salah, Begini Cara Tahunya Menurut Ahli

Gejala malaria dapat berbeda-beda pada tiap orang tapi umumnya orang merasakan demam dan lemas yang luar biasa.

"Jadi demam pada demam berdarah itu sulit diturunkan dengan obat turun panas. Pasien akan banyak berkeringat karena efek samping dari obat turun panas tersebut, dia berusaha menurunkan panas tapi di satu sisi penyebab demamnya ada terus di dalam darah".

Demikian diungkapkan Erni pada Konferensi Pers Asen Dengue Day 2021, seperti dikutip laman resmi Kemenkes RI.

Ia menambahkan, pada demam berdarah pola demamnya kerap kali mendadak dan langsung tinggi.

Baca Juga: Nino Mohon Ampun ke Elsa di Rumah Papa Surya, Rujuk? Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 18 Juni 2021 Andin dan Al Makin Mesra

Sementara demam Covid-19 dapat disertai dengan gejala respirasi yang lebih dominan, seperti sesak napas, batuk, susah menelan, hingga anosmia atau tidak bisa mencium bau.

2. Demam dengue melalui masa inkubasi

Sebelum mengalami demam, pasien DBD akan melalui masa inkubasi terlebih dahulu selama 5-10 hari. Jadi, penularannya tidak terjadi seketika.

Adapun masa inkubasi adalah fase saat virus masuk ke dalam darah namun belum menimbulkan gejala sampai jumlah virus cukup banyak dan beredar di dalam darah, kemudian menimbulkan penyakit atau demam.

Sementara pada Covid-19, demam terjadi di minggu pertama. Kemudian, di hari ke-5 hingga ke-7 pasien biasanya mulai menunjukkan gejala respiratori seperti sesak, batuk, dan pilek.

Baca Juga: Gejala Covid Varian Baru Jauh Lebih Umum, Segera ke Rumah Sakit Kalau Sakit Kepala dan Tenggorokan Disertai Ini!