GridFame.id - Tahukah Anda bahwa ada glester di Antartika yang diberi nama
Teori itu menyebut bahwa jika ketinggian tebing es mencapai ambang tertentu, tebing ini dapat tiba-tiba hancur karena beratnya sendiri dalam reaksi berantai dari patahan es.
Gletser Thwaites di Antartika, terkadang disebut sebagai Gletser Kiamat, yang bergerak mendekati ambang batas ini dan dapat berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut hingga hampir 3 kaki, jika gletser ini runtuh.
Gletser Kiamat di Antartika ini berukuran sekitar 74.000 mil persegi, kira-kira seukuran Florida, dan sangat rentan terhadap perubahan iklim dan laut.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa gunung es yang retak dan jatuh dari gletser utama dalam proses yang dikenal sebagai 'iceberg calving', dapat mencegah daripada berkontribusi terhadap bencana keruntuhan.
Sebab, jika bongkahan es terjebak pada singkapan dasar laut, maka mereka dapat memberikan tekanan balik pada gletser untuk membantu menstabilkannya.
Bassis mencatat, bahkan jika gletser tidak runtuh secara besar-besaran, mengekspor tebing es tinggi maka masih bisa memicu kemunduran beberapa kilometer per tahun.
Kendati demikian, memprediksi mundurnya gletser adalah masalah yang sangat rumit.
Sebab, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling mempengaruhi, baik tekanan dan ketegangan miliaran ton es yang bergeser, perubahan suhu udara dan air, serta efek dari aliran air cair.
Akibatnya, prediksi runtuhnya Gletser Thwaites berkisar dari beberapa dekade hingga berabad-abad.
Studi baru, kata Bassis, merupakan langkah penting untuk menghasilkan prediksi yang akurat dan dapat ditindaklanjuti.
"Penelitian ini menawarkan harapan bahwa kita tidak mendekati kehancuran total, ada langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menstabilkan keadaan. Dan kita masih memiliki kesempatan untuk mengubah banyak hal dengan membuat keputusan tentang hal-hal seperti emisi energi—metana dan CO2," jelas Bassis.
Anna Crawford, mahasiswa pascasarjana, peneliti lain yang tergabung, mengatakan temuan penelitian ini juga akan berguna untuk memprediksi nasib gletser lain dan formasi es di Kutub Utara dan Antartika.
"Wawasan penting ini akan menginformasikan penelitian masa depan tentang mundurnya Gletser Thwaites dan gletser besar lainnya dari lapisan es Antartika Barat yang rentan untuk mundur melalui kegagalan tebing es dan ketidakstabilan tebing es laut," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gletser Kiamat Terbesar di Antartika Ini Diprediksi Segera Runtuh, Studi Jelaskan