Diberikan khusus untuk mereka yang tidak dapat membuat keputusan sendiri, karena menderita demensia atau penyakit mental lainnya.
Dalam kasus Britney, perwaliannya dibagi menjadi dua, yakni untuk urusan tanah/keuangan dan urusan pibadinya.
Berdasarkan perjanjian hukum ini, ia tidak lagi mengendalikan keuangannya sejak 2008. Britney pun tidak lagi sepenuhnya menjadi "Britney".
Tapi, pelantun "Baby One More Time" ini seolah melawan balik pasca-puluhan tahun "terkurung". Rabu (23/6/2021), Britney berbicara di pengadilan untuk pertama kalinya.
Agustus tahun lalu, pengacara yang ditunjuk pengadilan memang mengajukan untuk menghapus ayahnya, Jamie, sebagai konservator tanah miliknya.
Setelah proses panjang itu, Britney muncul dalam penampilan perdananya yang menyakitkan di pengadilan via Zoom.
Dia tak sungkan meminta kesaksiannya digelar terbuka dan didengar semua orang.
"Mereka telah melakukan pekerjaan yang cukup baik dengan mengeksploitasi hidup saya," ujar Britney.
Dilansir Rolling Stone, perempuan kelahiran Missisipi ini menunjukkan sisi lain dari 13 tahun terakhir hidupnya--yang terang-terangan dikendalikan konservatori pimpinan ayahnya.
Britney, menyatakan bahwa setiap klaim yang menuduhnya menderita demensia adalah salah. Buktinya, semua koreografi penarinya diajar langsung olehnya.
Britney juga menunjukkan obat yang wajib dikonsumsinya selama delapan tahun terakhir, termasuk Lithium, yang dia sebut sebagai "obat kuat".
Luka sudah menjadi nanah, membusuk, menggerogoti jiwanya pelan-pelan.