Find Us On Social Media :

Vaksin Apa yang Paling Bagus dan Efektif Terhadap Covid-19? Simak Info yang Satu Ini

Vaksin apa yang bagus

GridFame.id - Pasti Anda bertanya-tanya, vaksin apa yang paling bagus dan efektif terhadap Covid-19?

Hal ini pasti selalu jadi bahan pertimbangan bagi Anda yang mau divaksin.

Pasalnya, ada berbagai jenis vaksin dengan infonya yang paling ampuh terhadap Covid-19.

Para ilmuwan yakin bahwa vaksin adalah senjata yang dapat menjadi perisai bagi dunia untuk terlindung dari infeksi virus penyebab Covid-19 dan diyakini dapat mendorong terwujudnya herd immunity atau kekebalan kelompok yang akan mampu mengendalikan pandemi.

Di awal tahun 2021, vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, Sputnik V, Oxford-AstraZeneca dan Sinovac telah menjadi kelompok vaksin Covid pertama yang dipergunakan secara darurat di sejumlah negara di dunia untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Kandidat vaksin corona lainnya yang mulai mendapat lampu hijau dari FDA Amerika Serikat untuk penggunaan darurat yakni vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson.

Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Nantinya! Yuk Simak 5 Faktor yang Bikin Kamu Gak Lolos Seleksi Adminitrasi CPNS 2021

Kendati beberapa vaksin Covid-19 telah diluncurkan secara luas, namun masih memerlukan waktu berbulan-bulan sebelum vaksin-vaksin tersebut dapat diberikan peringkat mana yang terbaik.

Lantas, manakah vaksin Covid-19 terbaik untuk mengatasi pandemi virus corona saat ini?

Pertanyaan tersebut mulai banyak diperbincangkan di kalangan para ahli, dan para pemimpin di seluruh dunia.

Yusuff Adebayo Adebisi, direktur African Young Leaders for Global Health, organisasi non-profit yang berbasis di Abuja, Nigeria tahu bahwa vaksin dengan efikasi 70 persen dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Terutama jika vaksin Covid ini murah dan tidak harus disimpan pada suhu sangat dingin.

Akan tetapi, bagaimana dengan vaksin lain, yang lebih mahal untuk dibeli dan sulit disimpan namun efikasi vaksin 95 persen efektif?

"Haruskah kita mengirim vaksin kurang efektif (efikasi rendah) ke Afrika? Atau haruskah kita mencari cara untuk memperkuat penyimpanan dingin" tanya Adebisi, seperti dikutip dari Nature, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Udah Akhir Bulan Kok Bantuan Rp 300 Ribu Belum Cair Sih? Ini Penjelasan Pemprov DKI Terkait Bansos Tunai

Pertanyaan itu banyak diutarakan para pemimpin negara saat mereka memeriksa pilihan vaksin Covid-19 dan mencoba memutuskan mana yang paling berguna untuk mengakhiri pandemi virus corona.

Peneliti kesehatan masyarakat di Oswaldo Cruz Foundation di Rio de Janeiro, Brasil, Cristina Possas mengatakan bahwa ini adalah keputusan yang dibentuk karena terbatasnya persediaan vaksin corona, serta terhambat oleh data yang terbatas.

"Pada saat ini, tidak mungkin membandingkan vaksin-vaksin tersebut," kata Possas.

Kendati demikian, tak bisa dipungkiri bahwa untuk mengakhiri pandemi Covid-19 ini banyak orang yang mungkin merasa sulit untuk berpaling dari hasil uji klinis yang menunjukkan efikasi atau kemanjuran dari vaksin yang ada.

Sejauh ini, lebih dari 200 juta dosis vaksin virus corona telah didistribusikan untuk mempersenjatai dunia dalam mengatasi pandemi virus corona dan data hasil uji klinis telah bergulir di beberapa negara.

Hasil teratas dari studi vaksin menunjukkan serangkaian perlindungan dan posisi teratas itu dicapai Pfizer bersama rekannya dari Jerman, BioNTech.

Efikasi vaksin Pfizer-BioNTech yang berbasis messenger RNA (mRNA) ini 95 persen efektif melindungi dari infeksi Covid-19.

Baca Juga: Satu Indonesia Harus Tahu! Jangan Coba-Coba Konsumsi Kayu Manis Jika Sedang dalam Kondisi Ini, Efeknya Ngeri Banget

Sedangkan efikasi vaksin buatan para ilmuwan Oxford University dan AstraZeneca dari Cambridge, Inggris, memberi perlindungan sebesar 70 persen.

"Ini (efikasi tinggi) mungkin menggiurkan, tetapi tidak mungkin untuk membandingkan langsung keefektifan vaksin berdasarkan hasil itu saja," kata David Kennedy, ahli ekologi dan evolusi penyakit menular di Pennsylvania State University di University Park.

Studi laboratorium dan data uji klinis menunjukkan bahwa sebagian besar vaksin masih akan memberikan perlindungan yang signifikan.

Kecuali vaksin AstraZeneca, yang dalam analisis pertama terhadap 2.000 orang di Afrika Selatan, vaksin Covid ini tidak mampu memberi perlindungan dari Covid-19 varian baru, baik yang ringan maupun sedang.

Dunia masih menunggu data penting tentang vaksin yang telah diluncurkan saat ini, kata Jerome Kim, direktur jenderal International Vaccine Institute di Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Emak-Emak Jangan Salah Kaprah! Catat, Ini Dia Waktu Terbaik Berjemur Wanita Usia Lanjut Selama Pandemi Covid-19

Data awal dari hasil kampanye vaksinasi besar-besaran Israel menunjukkan bahwa vaksin Pfizer bertahan, tetapi perlu waktu berbulan-bulan untuk mengumpulkan data serupa tentang vaksin lain.

Para peneliti juga mulai menguji berbagai dosis, jadwal, dan kombinasi vaksin corona.

Mereka masih belum tahu berapa lama kekebalan yang distimulus oleh vaksin Covid-19 akan bertahan, atau seberapa baik vaksin dapat mengurangi penyebaran virus, semua adalah faktor yang dianggap dapat menunjukkan mana vaksin terbaik untuk mengatasi pandemi virus corona ini.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setahun Pandemi Virus Corona, Manakah Vaksin Covid-19 Terbaik?