Ketika dikonfirmasi untuk alasanya, Alona mengatakan ia berbisnis seperti itu dikarenakan dampak dari pandemi.
Apalagi ia sudah jarang mendapat job di layar kaca.
"Namanya orang usaha ya, apalagi pandemi seperti ini. Kita maunya cukup (bayar) karyawan, listrik, dan lain-lain," kata Cynthiara Alona saat dikutip dari Kompas.com.
Meskipun harus menjalani hukuman, Alona merasa ikhlas dan terima apapun putusan pengadilan."Mungkin ini jalan dari Allah, saya ikhlas dan saya terima," ucap Cynthiara Alona.
AA, adik Alona lah yang mengelola hotel tersebut dan DA sang mucikari yang tugasnya memperdagangkan anak di bawah umur kepada pria hidung belang.
Hotelnya pun sempat membuat keresahan di masyarakat sekitar situ.
“Pernah saya melerai keributan di depan rumah. Mereka ada yang membawa senjata tajam segala, saya bilang jangan bikin keributan di sini. Saya langsung laporkan ke sekuriti di wilayah ini," kata seorang warga bernama Bagus.
Ia juga menambahkan jika hotel tersebut kerap kali membuang alat kontrasepsi bekas bahkan botol minuman keras.
“Setelah Red Doorz ditutup juga aktivitasnya, masih sama seperti biasa. Saya menduga masih dijadikan tempat prostitusi. Soalnya saya sering melihat bungkus dan alat kontrasepsi bekas pakai di depan rumah saya, bahkan botol minuman keras,” tambahnya.