Ia juga mengeluhkan sudah membayar mahal untuk tes PCR, namun kenyataannya tidak bisa digunakan.
"Sudah buang-buang uang, setelah sampai di sini, ternyata kami nggak bisa berangkat.
Karena Satgas Covidnya tidak mau stempel," ujar Anisa.
Tak hanya Anisa Bahar, seorang pria yang bernama Eki yang menemani Anisa Bahar pun juga mengeluhkan peraturan baru tersebut.
Pasalnya peraturan itu tidak diberitahukan lebih dulu sampai akhirnya mereka tiba di bandara dan siap untuk melakukan penerbangan dan akhirnya batal.
"Aduh beneran, udah lengkap, PCR mahal-mahal, ada kartu vaksin juga tapi nggak boleh terbang.
Harus ada keterangan RT, RW, padahal di tiketnya nggak ada lho. Cuma ada keterangan PCR dan vaksin," kata Eki.
Sementara untuk kembali ke rumah pun diakuinya tidak memungkinkan lagi.
"Nah sekarang, kalau ke rumah balik, nggak keburu lah.
Terbang jam 10. Kami bolak balik empat jam, nggak bisa," imbuh Eki.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Buntut Peraturan Baru, Anisa Bahar Batal Terbang dan Terlunta-Lunta di Bandar