Find Us On Social Media :

Dikenal Ampuh Turunkan Berat Badan, Telur Rebus Justru Simpan Bahaya Besar jika Dikonsumsi oleh Orang-orang dengan Kondisi Ini

Telur rebus biasa dikonsumsi untuk sarapan

GridFame.id - Selama ini, telur rebus jadi menu sarapan yang praktis dan mengenyangkan.

Bahkan, telur rebus juga dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang menjalankan program diet.

Banyak dari pelaku diet yang mengganti sarapan mereka dengan mengonsumsi satu sampai dua butir telur.

Cara ini disebut-sebut ampuh untuk menurunkan berat badan dengan signifikan.

Telur rebus memiliki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh.

Nutrisi dalam telur juga bisa memperbaiki otot, mengatur kadar gula rendah, memberikan kekebalan tubuh, dan lain-lain.

Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit! Faktanya Telur Puyuh Bagus Jadi Obat Alami Katarak Hingga Jantung, Berikut Jumlah Konsumsinya Biar Aman!

Namun, ternyata telur rebus tidak bisa dikonsumsi oleh sembarang orang, lho.

Beberapa orang dengan kondisi tertentu justru tidak dianjurkan mengonsumsi telur rebus karena bisa membahayakan kesehatan.

Mengutip dari Eat This, inilah orang yang tidak boleh makan telur rebus dengan alasan kesehatan.

Orang dengan Riwayat Kolesterol

Buat orang yang punya riwayat kolesterol, makan telur rebus justru bisa meningkatkannya.

Hal ini karena satu telur besar mengandung 186 miligram kolesterol, yang lebih dari setengah asupan yang direkomendasikan sejak lama sekitar 300 miligram.

Selain itu, Kieran Knight seorang pelatih kebugaran dan penulis mengatakan bahwa kolesterol Moms dan Dads akan cepat meningkat usai makan 2 butir telur rebus untuk sarapan.

"Anda akan melebihi kebutuhan kolesterol Anda jika Anda makan dua butir telur rebus untuk sarapan setiap pagi," kata Kieran Knight.

Baca Juga: Kopi Langsung Jadi Next Level! Coba Seduh Bubuk Kopi Dengan Cangkang Telur, Para Penderita Maag Pasti Akan Girang!

Orang dengan Penyakit Jantung

Kolesterol yang menigkat akan memperburuk jantung.

Bagi Anda yang memiliki penyakit jantung, makan telur rebus justru akan memperburuk keadaan.

Dr. Rashmi Byakodi menjelaskan bahwa dalam hal merawat jantung, ini lebih tentang porsi kuning telur daripada yang lainnya.

"Pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular harus membatasi asupan kuning telur," sarannya.

"Umumnya, dokter menyarankan untuk menghentikan konsumsi kuning telur setelah stroke atau infark miokard," lanjutnya.

Dr Byakodi melanjutkan referensi beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa telur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Dan, di sisi lain, konsumsi kolesterol makanan atau telur yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Bukannya Jadi Awet, Ahli Malah Menyebut Jika Menyimpan Telur Di Kulkas Malah Bisa Datangkan Bahaya yang Tak Main-Main untuk Tubuh

Penderita Diabetes

Terakhir, orang dengan riwayat penyakit diabetes tidak diperbolehkan makan telur rebus.

Karena telur rebus bisa meningkatkan kadar gula.

Ketika terlalu banyak makan, lemak dalam telur rebus dapat memiliki efek yang sangat nyata pada gula darah.

Mereka dapat meningkatkan resistensi insulin, yang berarti bahwa gula dalam darah tidak digunakan untuk energi seperti yang seharusnya.

Akibatnya, pankreas akan membuat lebih banyak insulin dan kadar gula darah akan meningkat.

"Jika Anda sudah memiliki kondisi kardiovaskular atau diabetes tipe 2, yang terbaik adalah mengurangi konsumsi telur Anda," kata Elliot Reimers, Pelatih Nutrisi.

Namun, agar telur rebus tidak memiliki efek buruk seperti itu, harus memakannya dalam jumlah yang signifikan sekaligus.

Menurut Healthline, makan hingga tiga telur rebus dalam sehari sudah cukup untuk menuai manfaat kesehatan (seperti asam lemak omega-3 dan protein) tanpa mengalami efek samping berbahaya dari makan terlalu banyak telur rebus.

Baca Juga: Sering Banget Dilakukan, Menaruh Telur Di Kulkas Ternyata Malah Bisa Kita Jadi Bikin Rugi Besar

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Satu Indonesia Kena Tipu! Bukannya Sehat Makan Telur Rebus Justru Berbahaya Bagi Orang-orang dengan Kondisi Seperti Ini