Pada orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah, toksoplasmosis bisa menyebar ke seluruh tubuh sampai merenggut nyawa. Parasit toksoplasma juga bisa diam-diam hidup di dalam tubuh penderitanya, lalu suatu ketika aktif dan menyerang tubuh sampai menimbulkan penyakit parah. Situasi ini bisa berbahaya bagi pemilik daya tahan tubuh lemah.
Pasalnya, salah satu komplikasinya menyebabkan radang otak atau ensefalitis. Melansir Mayo Clinic, ensefalitis atau radang otak adalah penyakit yang menimbulkan peradangan di otak. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kejang dan gangguan saraf lainnya. Jika tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, radang otak dapat menimbulkan kematian.
Gejala infeksi toksoplasma
Pemilik daya tahan tubuh normal saat terinfeksi toksoplasma kerap tidak merasakan gejala penyakitnya. Menurut studi, sebanyak 90 persen atau kebanyakan kasus toksoplasmosis tidak bergejala, sehingga kerap diabaikan.
Namun, beberapa penderita merasakan gejala infeksi toksoplasma seperti:
- Kelenjar getah bening bengkak tapi tidak nyeri
- Sakit kepala
- Tidak enak badan
- Kelelahan
- Demam ringan
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, terkadang penderita juga mengalami nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit perut, ruam, dan gejala gangguan saraf.
Pada orang dengan daya tahan tubuh lemah seperti penderita AIDS, pasien kanker, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ, gejala infeksi toksoplasma bisa lebih parah, di antaranya: Gangguan mental terutama bingung, susah konsentrasi, sampai perubahan perilaku Demam Sakit kepala Kejang
Gangguan saraf seperti susah berjalan, susah bicara, kehilangan penglihatan sebagian Jika toksoplasma komplikasinya menjangkau paru-paru, penderita bisa merasakan sesak napas, demam, batuk kering, sampai gagal napas.
Jika Anda memiliki masalah daya tahan tubuh lemah, sedang hamil, atau program hamil, konsultasikan dengan dokter untuk menjalani tes saat merasa terkena infeksi toksoplasma. Salah satu pencegahan komplikasi infeksi toksoplasma berujung radang otak yang terbaik adalah dengan melakukan deteksi dini.
Andi Gunawan Sempat Lewati Kritis