GridFame.id - Sudah jatuh tertimpa tangga, nampaknya pepatah itu tepat diberikan pada aktor Ferry Irawan.
Kondisi kesehatan Ferry Irawan sempat memburuk beberapa waktu terakhir.
Pemain sinetron itu harus berjuang melawan penyakit saraf kejepit dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Cawang, Jakarta Timur.
Ferry yang juga sudah jarang tampil di TV pun sempat mengalami kendala biaya pengobatan hingga adiknya nekat membuka donasi.
Di saat yang bersamaan, kabar keretakan rumah tangga Ferry Irawan dengan istri keduanya, Anggi Novita mencuat.
Kini sudah jatuhi talak ke Anggia Novita, Ferry Irawan buka-bukaan soal kondisi kesehatannnya yang terancam alami hal mengerikan ini.
Dilansir dari vlog YouTube Melaney Ricardo, Ferry Irawan buka-bukaan soal penyakit yang dideritanya selama ini.
Artis yang tenar pada era 1990-an itu membeberkan kronologi mengidap penyakit yang menyerang saraf motorik otak kecilnya hingga rasa penyesalannya.
Secara blak-blakan Ferry mengaku menderita penyakit langka distonia akibat pecahnya pembuluh darah sejak 1999.
Peristiwa mengerikan itu terjadi saat Ferry tengah berada di puncak kesuksesan hingga ia terlalu sibuk dengan syuting.
"Tahun 1999 itu pertama kali (sadar sakit). Aku dulu tu kan syuting pernah dari jam 9 pagi sampe break jam 11 siang (hari berikutnya). Dulu kan cuma ada dua PH dan weekly aku bisa megang 3 sinetron sekaligus," ungkap Ferry.
"Wah gilaa!" seru Melaney Ricardo terkejut dengan pengakuan Ferry Irawan.
Ferry awalnya mengeluh sakit di kepala dan saat periksa, dokter mengatakan dirinya terkena vertigo. Namun bukannya sembuh, semakin lama posisi kepalanya justru tertarik hingga miring, bahkan setelah mencoba diurut, tetapi tetap tidak bisa kembali ke posisi tegak.
"Ke dokter lah, di MRI, CT-scan, lab di situlah tahu ternyata yang gak pernah aku rasain ternyata pembuluh darahku udah pecah," jelas Ferry.
Dokter sempat kebingungan karena Ferry tak mengalami stroke meski pembuluh darahnya pecah, bahkan ia sampai mendatangi 6 dokter sekaligus.
"Enggak mencong, tapi ngomongnya pelo dokter pikir stroke ternyata bukan stroke. Akhirnya Profesor Yusuf Misbach bilang 'Yah kamu kena distonia. Inilah penyakit langka 1:1.000.000 orang kena penyakit ini'," kenang Ferry.
Bak tersambar petir, Ferry bahkan mengaku sempat kehilangan memori sampai tak bisa mengingat nama orang terdekatnya sekalipun.
Menderita sakit parah saat karirnya tengah berada di puncak membuatnya frustrasi sampai terpikir mengakhiri hidup.
Pasalnya selama tahun 1999-2001 Ferry menghabiskan hidupnya terbaring di ranjang dan diurus kedua orangtuanya.
"Sampe menyerang memori aku, lupa nama orang sampe 2001. Terakhir itu aku mikir sudah deh aku suicide aja deh, akhirin hidup aku aja deh. Kayaknya udah nih. Sampai aku bentur-benturin kepala ke tembok," tutur pria kelahiran tahun 1977 itu.
Bukan tanpa alasan, Ferry mengatakan saat distonia yang dideritanya kambuh, sekeluarga akan dibuat kewalahan. "Kalau sudah kambuh menyebabkan orang tersebut seperti orang (sakit) Parkinson, tremor, tubuh bergerak di luar perintah otak semuanya," tutur Ferry Irawan. "Boleh dibilang aku geraknya sudah di luar kendali (dipegangin tetap gak berhenti). Kepala juga jadi sengklek miring, maaf (mulut) juga sudah ngeces terus. Makan enggak akan bisa, enggak bisa aktivitas," jelasnya. Ferry juga harus menerima kenyataan tangannya terus tremor saat ia mulai lelah hingga distonianya kambuh.
Sudah divonis stadium 3, Ferry berharap kondisinya tak makin parah karena akibatnya sangat mengerikan.
"Aku sudah stadium tiga, jangan sampai ke stadium empat. Karena kalau stadium empat menjadi katatonia, dalam bahasa gampangnya hidup segan mati enggak mau," ujar Ferry Irawan.
"Misalnya posisi aku terakhir lagi duduk, stuck aku seumur hidup begitu. Fisik ada, nyawa ada, tapi otak sudah mati," jelasnya sampai Melaney bergidik ngeri.
Saat ditanya soal penyebab penyakitnya, Ferry menyebut dirinya terlalu stres karena masalah rumah tangga dengan Anggia Novita. "Kata Profesor Misbach bilang penyebab nomor 1 pikiran. Pikiran itu menyebabkan banyak penyakit, even distonia atau apapun," tutur Ferry.
"(Stres) bukan dari kerjaan juga ya, tapi dari faktor pribadi, rumah tangga. Mungkin itulah ya yang lebih jadi (triggered)," jelasnya.
Bertahun-tahun bertahan dalam kesakitan seorang diri, kondisi Ferry baru diketahui publik saat salah satu temannya melakukan panggilan video.
"Aku orang yang mendam, apapun yang terjadi di rumah tangga aku ga pernah cerita meskipun ke keluarga sendiri,
Aku gak mau buka aib orang, sampe salah satu sahabat video call aku lagi keadaan parah 'lo sakit ya, kok gak berobat?'. Ya gini lah bro keadaan gue sekarang, terus akhirnya dia berinisiatif galang dana," tambahnya.
Diakui Ferry, apa yang kini ia rasakan adalah akibat dari kesombongannya di masa lalu saat tengah berada di puncak karir."Kadang kita mengabaikan nasihat orangtua, ya. Zaman dulu aku pikir masih muda, duit banyak," ucap Ferry Irawan. "Orangtuaku pernah bilang, jangan lupa bersyukur, kalau bisa kamu tabung apa yang kamu dapat, investasi, karena kamu bukan pegawai negeri yang dapat pensiunan," tambahnya. "Ego anak mudaku muncul. 'Tenang aja Pa, duit yang cari aku'. Datanglah sifat manusia sombong seperti itu," sesal Ferry.