Find Us On Social Media :

Hoaks! Beberapa Mitos Vaksin Covid-19 dari Ubah DNA hingga Sebabkan Mandul, Berikut Penjelasan Ahli

GridFame.id-  Banyak informasi palsu yang banyak beredar di masyarakat tentang vaksin.

Entah apa yang dipikirkan penyebar hoaks ini, apakah untuk menakut-nakuti masyarakat atau ada tujuan yang lain.

Ada beberapa disinformasi yang beredar di masyarakat tentang vaksin salah satunya vaksin dapat mengubah DNA dan menyebatkan kemandulan.

Padahal pada dasarnya, semua vaksin bekerja dengan cara yang sama yakni mengaktifkan respons imun atau kekebalan alami tubuh.

Vaksin berguna memaparkan versi virus yang tidak berbahaya atau sebagian kecil virus ke sistem kekebalan tubuh, untuk nantinya membuat antibodi yang dapat melawan infeksi di masa mendatang.

Berikut beberapa mitos yang beredar dari masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19 diantaranya:

Baca Juga: Kabar Bahagia Penerima Vaksin Sinovac Dosis 3! Dinilai Efektif Tangkal Virus Varian Delta, Begini Penjelasannya

1. Mengandung bahan kimia yang berbahaya

Mitos tentang vaksin pertama  adalah kandungan bahan kimia berbahaya yang terdapat di dalamnya.

Bahkan mitos ini sempat membuat geger di beberapa kalangan dan sebagian mereka akhirnya tidak mau melaksanakan vaksinasi.

Isu yang beredar, bahan kimia yang terdapat dalam vaksin dinilai cukup membahayakan bagi penerima.

Namun akhirnya pernyataan tersebut dibantah, oleh Dr Katherine.

Vaksin yang disuntikkan pada seseorang sudah dipastikan keamanannya dan seluruh komponen yang ada dalam vaksin sudah melalui proses uji guna memastikan semuanya termasuk ukuran dosis yang aman bagi manusia.

“Sebelum diberikan kepada manusia, vaksin diuji pada hewan dan diuji untuk masalah apapun pada hewan. Dan baru kemudian masuk ke manusia, di mana kami menguji dalam uji klinis dengan puluhan ribu orang, sehingga akhirnya menerima vaksin sebelum diizinkan untuk digunakan masyarakat umum,“ jelasnya.

Baca Juga: Belum Diizinkan Vaksinasi Covid-19 Akibat Komorbid? Simak Cara Dapatkan Surat Keterangan dari Dokter

2. Penyintas Covid-19 tidak perlu vaksinasi

Mitos, karena sebenarnya penyintas tetap perlu melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan beberapa ketentuan.

Jika dulunya seseorang haru sidrawat karena terinfeksi Covid-19 dengan antibodi monoklonal atau plasma pemulihan, maka Anda harus menunggu 90 hari sebelum mendapatkan vaksin Covid-19.

Anda juga disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan tempat Anda dirawat.

3. Ubah DNA

Vaksin Covid-19 yang masuk dalam tubuh disebut akan mengubah materi DNA. Pernyataan tersebut secara tergas dibantah oleh Kate, Ahli Vaksin yang berpesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus.

Baca Juga: Jangan Asal Minum! Ini Dia Kondisi yang Diperbolehkan Konsumsi Obat Setelah Vaksin Covid-19

“Kami sudah sering mendengar rumor ini. Kami memiliki dua vaksin sekarang yang disebut sebagai vaksin mRNA, dan tidak mungkin mRNA dapat berubah menjadi DNA sel manusia kita,” ujar Kate.

Ia juga menjelaskan bahwa mRNA merupakan insstruksi tubuh untuk membuat protein. Kebanyakan vaksin dikembangkan dengan benar-benar memberikan protein atau memberikan komponen kecil dari kuman yang dicoba untuk divaksinasi.

“Dan ini adalah pendekatan baru, di mana alih-alih memberikan bagian kecil itu kami hanya memberikan instruksi kepada tubuh untuk membuat bagian kecil itu dan kemudian sistem kekebalan alami kita meresponsya,” tambah Kate.

4. Menyebabkan Kemandulan

Disebutkan juga bahwa vaksin Cobid-19 yang disuntikan akan menyebabkan risiko infertilitas (gangguan kemandulan bagi wanita). Menanggapi hal tersebut, Dr Khaterina O’brien menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak menyebabkan kemandulan.

“ Ini adalah rumor yang telah banyak beredar dan rumor tersebut tidak benar,” kata Kate pada sesi wawancara dengan WHO.

“Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan,” tegasnya.

 Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Ternyata Vaksinasi Dua Dosis Tak Hanya Kurangi Gejala Covid-19, Tapi Ada Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!

***