GridFame.id- Pemerintah terus menyalurkan beberapa bantuan sosial selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berlanjut hingga 20 September 2021.
Oleh karena itu banyak masyarakat yang mencari informasi mengenai bansos.
Namun keadaan tersebut malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sudah banyak misinformasi yang bertebaran di masyarakat terutama mengenai link atau tautan palsu yang diklaim sebagai link bantuan sosial.
Banyak beredar tautan palsu mengatasnamakan bansos dari pemerintah. Bahkan informasi semacam ini merupakan hoaks berulang yang sudah berulang dengan berbagai versi narasi dengan menggunakan link yang berbeda-beda.
Link semacam ini diduga sebagai phising untuk mencuri data pribadi seseorang. Seperti diketahui phising adalah upaya mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan,
Biasanya data yang menjadi sasaran phsising adalah data pribadi; nama, usia, alamat hingga data finansial.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Bansos PKH Tahap 3 Akan Segera Cair, Cek Penerimanya di Sini
Yang terakhir, ada narasi hoaks link bansos Rp600 ribu yang akan disalurkan pada bulan September ini.
Bahkan dalam link tersebut ada permintaan untuk input Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Maka dari itu Kemensos menghimbau agar masyarakat hati-hati dalam mengisi tautan yang beredar di masyarakat.
Berikut tim Gridfame.id rangkumkan cara untuk deteksi link palsu’ Bansos’ yang sering beredar.
Cara deteksi link ‘Bansos’ Palsu
Ahli IT yang juga menjabat sebagai dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rosihan Ari Yuana mengingatkan kepada masyarakat agart tidak sembarangan untuk klik tautan yang disebarkan melalui pesan berantai.
Baca Juga: Isi Dompet Dijamin Aman Bulan Ini! Ini Daftar Penerima Token Gratis Listrik PLN September 2021
Mengingat hingga kini masih banyak berita bohong yang tersebar melalui pesan berantai tersebut, apalagi jika dalam tautan tersebut terdapat isian data diri/ identitas seseorang.
Dikutip melalui Kompas (19/9/2021) jika menemui hal-hal sepeti itu, sebaiknya lakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi.
“Cek ke situs yang diberikan tersebut. Apabila ada sesuatu yang ganjil atau tidak masuk akal, maka abaikan. Atau coba cari informasi tentang berita tersebut di Google. Biasanya kalau berita iu valid, juga terdapat press release dari pihak penyelenggara program tersebut melalui laman resmi,” ujar Rosi.
Dirinya juga mengingatkan agar tidak sembarangan mengisi data privasi apa pun pada situs yang tidak diketahui kredibilitasnya.
Biasanya, untuk membedakan tautan asli dan palsu dapat dilihat melalui domain situsnya.
“ Biasanya situs scam menggunakan domain atau blog gratisan, seperti blogspot atau domain-domain gratisan berakhiran .tk dll,” tambahnya.
Bukan hanya itu, tautan palsu juga dapat diamati dari tampilan situs yang biasanya terlihat sederhana dan acak-acakan.
Untuk situs cara deteksi mudahnya sebagi berikut:
URL domain situs menggunakan yang gratus
Desain tampilan situs sederhana
Sosialisasi dengan biaya murah
Bagi yang paham coding, bisa dicek HTML halaman situsnya. Jika ada keanehan, maka dipastikan itu scam.
***