Peneliti dari MGH, Vanderbilt University Medical Center, University of Texas Southwestern Medical Center, dan Yale School of Medicine juga menggabungkan data pasien yang mencari perawatan spesialis alergi di rumah sakit, setelah adanya reaksi terhadap dosis pertama vaksin mRNA Covid-19 mereka.
“Reaksi ini dapat mencakup gejala seperti gatal-gatal ataupun kemerahan.Semua pasien termasuk yang disaranlkan oleh spesialis alergi setelah reaksi dosis satu,” ujar penulis utama Matthew S. Krantz, MD dari Vanderbilt University Medical Center.
Hasilnya, dianatara 189 pasie, 32 (17 persen) mengalami anafilaksis-alergi gejala berat setelah dosis perta,a vaksin mRN Covid-19.
Sebanyak 159 paseien (84 persen) dapat melanjutkan untuk penerimaan vaksin dosis kedua.
Semua 159 pasien, termasuk 19 orang yang mengalami anafilaksis setelah dosis pertama, terbukti tubuh mereka menoleransi dosis kedua.
Tiga puluh dua pasien (20%) melaporkan gejala langsung dan berpotensi alergi, terkait dengan dosis kedua yang sembuh sendiri, ringan, dan/atau sembuh hanya dengan antihistamin.
Baca Juga: Tak Boleh Lengah Sedikitpun! Studi Terbaru Mengungkap Efektivitas 2 Vaksin Ini Berkurang, Apa Saja?