Find Us On Social Media :

Penting! WHO Belum Rekomendasikan Vaksinasi Covid-19 Kepada Anak Usia di Bawah 12 Tahun, Bagaimana Dengan Indonesia? Berikut Penjelasan BPOM

Vaksin Covid-19

GridFame.id- Mengacu pada dokumen FAQ Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diunggah dalam laman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemkes, vaksinasi Covid-19 tidak membuat 100 persen orang kebal akan Covid-19.

Tapi dengan vaksinasi Covid-19 akan mengurangi gejala berat yang ditimbulkan jika terinfeksi corona.

Program vaksinasi hingga kini masih berjalan di Indonesia.

Bahkan setelah kaum lanjut usia (lansia), kini vaksinasi menyasar pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas.

Sayangnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan anak usia 12 tahun ke bawah untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Melansir dari USA Today (25/10/2021) WHO kini masih perlu bukti-bukti lain terkait rekomendasi vaksin Covid-19 untuk anak-anak.

Di beberapa negara juga masih dilakukan uji coba terkait vaksin Covid-19 bagi anak-anak usia 12 tahun ke bawah.

Baca Juga: Masih Banyak yang Salah Paham! Ternyata Vaksin Dosis Ketiga dan Vaksin Booster Berbeda, Berikut Ini Perbedaannya Hingga Kriteria yang Direkomendasikan Menerima Vaksin

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah anak usia 12 tahun ke bawah masih belum disarankan melakukan vaksinasi?

Untuk saat ini vaksinasi Covid-19 di Indonesia baru dilakukan pada kelompok dengan usia 12 tahun ke atas.

Izin penggunaan vaksin Covid-19 kepada anak usia 12 tahun ke bawah hingga kini masih menunggu beberapa proses yang dilakukan.

BPOM menyebut kini pihaknya masih menunggu kelengkapan data dari dua merk vaksin.

Kepala Badan POM Penny K. lukito mengatakan, pihaknya tengah menunggu data hasil uji klinis yang sedang dikembangkan beberapa platform vaksin.

"Yang sudah mengusulkan hasil uji klinisnya Sinovac, Sinopharm. Yang sedang berproses itu sekarang Sinopharm kita sudah terima datanya. Tentunya kami sangat mendukung dan juga mengharapkan segera kita bisa memberikan emergency use authorization untuk penggunaan vaksin untuk usia anak-anak," jelas Penny mengutip kontan (25/10/2021).

Baca Juga: Salah Kaprah! Bukannya Cegah Efek Samping Vaksin Covid-19, Minum Pracetamol Sebelum Vaksin Timbulkan Dampak Negatif Sampai Picu Turunnya Imun, Begini Penjelasannya

Evaluasi hasil uji klinis vaksin untuk anak-anak ditekankan harus dilakukan dengan kehati-hatian.

Dimana anak-anak merupakan usia yang rentan sehingga aspek keamanan menjadi hal utama.

"Memang di dalam dunia pengembangan sains, pengujian evaluasi untuk hasil uji klinis untuk vaksin itu sangat hati-hati untuk anak-anak. Jadi aspek keamanan dan tentunya juga dikaitkan dengan imunogenisitas dan juga efikasinya," lanjutnya.

Penny menegaskan, diperlukan data-data yang lebih lengkap untuk menentukan kebijakan terkait penggunaan vaksin Covid-19 bagi usia 12 tahun ke bawah.

Saat ini baru dua vaksin yang melakukan registrasi untuk vaksin kepada anak-anak.

Baca Juga: Berikut Ini Pengaduan yang Tepat Jika Temui Kesalahan Data Pada Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi!

"Kami tunggu kelengkapan data. Belum ada registrasi untuk platform dengan teknologi lainnya [selain Sinovac dan Sinopharm]," paparnya.

Terpisah, Jubir Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengungkapkan pemerintah masih menunggu subjek penelitian yang memadai.

"Untuk vaksin 12 tahun ke bawah memang di beberapa negara sudah tersedia, tetapi di Indonesia, karena WHO belum memutuskan untuk membolehkan, maka kami mengikuti anjuran dan aturan di sana," kata Reisa melansir Antara News.

Subjek penelitian yang memadai. "Kalau dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) ingin sesuai standar, yang penting keamanan dan efektivitas. Kalau dua ini sudah terpenuhi maka bisa mulai dicanangkan, tetapi sejauh ini belum ada 'technical trial'," imbuhnya.

Dengan demikian, dikatakannya, saat ini belum ada vaksin yang direkomendasikan untuk anak di bawah 12 tahun.

 Baca Juga: Berikut Ini Pengaduan yang Tepat Jika Temui Kesalahan Data Pada Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi!

***