GridFame.id - Pernahkah Anda memakai bedak tabur di area kewanitaan? Sebagian besar wanita pasti pernah melakukannya.
Bedak tabur atau bedak bayi biasanya digunakan sebagian wanita di area kewanitaan untuk mencegah keringat berlebih.
Pasalnya, keringat berlebih bisa membuat area kewanitaan menjadi sangat lembap hingga menjadi jamur.
Kebiasaan ini ternyata masih diperdebatkan banyak orang.
Ada yang mengatakan hal tersebut bisa menyebabkan kanker ovarium.
Benarkah demikian? Simak penjelasan ahli!
Selama beberapa tahun terakhir, kita mungkin pernah mendengar bahaya penggunaan bedak tabur di vagina yang disebut bisa menyebabkan kanker ovarium.
Namun, tahun lalu sebuah meta-analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara keduanya, meksipun masih banyak orang yang memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tentang risikonya.
Untuk itu, sejumlah penelitian dan para ahli pun mencoba memberi gambaran paling lengkap mengenai hubungan mengenai bedak talc dengan kanker ovarium, seperti yang dilansir dari laman Live Strong berikut ini.
Kandungan talc dalam bedak tabur
Baik bedak tabur, bedak bayi, maupun berbagai macam kosmetik lainnya, memiliki kandungan bahan yang disebut talcum atau talc.
Menurut Food & Drug Administration (FDA), talc adalah mineral alami yang ditambang di bawah tanah dan menjadi mineral paling lembut di bumi.
Bahan ini biasanya digunakan dalam kosmetik karena dapat menyerap kelembaban dan bau, mencegah gumpalan, serta memberikan produk tekstur yang lebih halus.
Talc juga kerap kali digunakan sebagai pengisi untuk plastik, kertas, dan bahan konstruksi.
Terkadang, beberapa wanita bahkan menggunakan bedak tabur yang mengandung talc ini untuk kebersihan kewanitaan dengan menaburkannya di sekitar vagina, pakaian dalam, atau pembalut mereka.
Tujuannya adalah untuk menyerap keringat dan kelembaban, mengurangi bau tak sedap, serta mencegah iritasi maupun gesekan.
Hubungan antara talc dan asbes
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), asbes atau asbestos adalah sekelompok serat mineral yang tahan terhadap panas dan korosi.
Berkat sifat-sifat ini, asbes sering digunakan sebagai bahan bangunan, mulai dari insulasi pipa hingga ubin lantai.
Saat ini, asbes dinyatakan dapat membahayakan kesehatan karena memiliki kandungan karsinogen, sehingga ketika kita menghirupnya itu dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan kanker.
Environmental Working Group (EWG) mengungkapkan bahwa talc ditambang dari batuan yang umumnya mengandung asbes.
Oleh karena itu, untaian asbes mungkin ada dalam talc yang masih mentah.
Sebuah tes yang dilakukan oleh EWG, yang diterbitkan November 2020 di Environmental Health Insights, menemukan bahwa 14 persen kosmetik berbasis talc mengandung asbes.
Sementara, pengujian FDA mengungkapkan bahwa 21 persen kosmetik dengan talc juga memiliki jejak asbes.
Tidak menyebabkan kanker ovarium
American Cancer Society menemukan bahwa ada hubungan yang jelas antara paparan asbes dan kanker ovarium.
Tetapi, data yang paling lengkap dan terkini tidak mendukung hubungan antara penggunaan bedak tabur di sekitar area vagina dengan kanker ovarium.
Meski tidak ada bukti yang dapat menunjukkan hubungan antara penggunaan bedak tabur dengan risiko kanker ovarium, namun sebaiknya kita berhati-hati untuk mengaplikasikan bedak tabur di sekitar area vagina.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Pakai Bedak Tabur di Area Vagina Sebabkan Kanker Ovarium?