GridFame.id- Sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan pada bulan ini, bahkan dengan intensitas hujan yang tinggi.
Mengemudi saat musim hujan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi sebagian orang karena tantangan mengemudi saat musim hujan memang terasa berbeda dengan biasanya.
Terutama pada jalan tol yang mayoritas pengendara menggunakan kecepatan tinggi lebih dari 60 kpj.
Ditambah dengan kebanyakan tol berada di jalan terbuka kemungkinan angin besar menerpa kendaraan juga membahayakan pengemudi.
Hujan yang terus-menerus ini membuat jalan menjadi licin dan rawan terjadi kecelakaan. Jika tak ekstra hati-hati kendaraan yang Anda kemudikan bisa saja tergelincir, oleng dan mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
Baca Juga: Indonesia Akan Segera Terapkan Sistem Pembayaran Tol Tanpa Berhenti ‘MLFF’, Begini Caranya !
Hujan deras juga membuat terbatasnya jarak pandang pengemudi dan hydroplaning, sehingga respon dan kinerja cengkraman rem melambat.
Hydroplanning juga sangat menjadi perhatian ketika musim hujan, karena kondisi ini bisa membuat mobil jadi sulit dikendalikan dan hal tersebut sangat membahayakan pengemudi.
Antisipasi yang harus dilakukan
Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengungkap ada banyak faktor yang bisa menjadi akibat kecelakaan di tol, terutama saat musim hujan.
“Mengemudi di jalan tol terutama pada saat musim hujan ada banyak faktor bisa saja mengakibatkan kecelakaan, jarak pandang yang terbatas, kondisi jalan yang licin, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Maka dari itu Jusri memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi kecelakaan di jalan tol saat kondisi hujan deras.
Baca Juga: Jangan Keburu Panik! Segera Lakukan Hal Ini jika Muncul Tulisan
Pertama, dirinya meminta pengemudi untuk mengontrol kecepatan atau sebisa mungkin mengurangi laju kendaraan saat musim hujan.
“ Yang harus dilakukan antara lain mengurangi kecepatan, karena pada saat kondisi hujan jalan akan menjadi licin. Daya cengkram ban terhadap jalan pada saat kondisi hujan juga akan berkurang,” tegasnya.
Kedua, memastikan lagi kondisi ban (pretire inspection) sesaat sebelum melakukan perjalanan yakni berupa tekanan angin pada ban, tingkat keausan, hingga tanggal kadaluarsa ban.
Ketiga, pengemudi harus bisa menjaga jarak aman dengan kendaraan lain di depannya, apalagi saat turun hujan karena visabilitas pengemudi bisa turun, maka dari itu penting adanya jarak aman antar kendaraan.
“Saat kondisi hujan, jarak pandang pengemudi terbatas. Jarak pengereman aman juga harus diperhatikan. Dalam kondisi hujan sistem pengereman juga ada kemungkinan terganggu oleh berbagai faktor,” sambungnya.
Terakhir, ada baiknya pengemudi untuk menghindari genangan air saat mengemudi dalam kondisi hujan di jalan tol. Terkadang ada bagian jalan tol yang digenangi dengan air.
Sebaiknya hindari bagian ini karena bisa berpotensi menganggu keseimbangan kendaraan. Selain itu menerobos genangan air justru akan berbahaya karena masuk bagian mesin dan berpotensi mengakibatkan kerusakan pada kendaraan.