Find Us On Social Media :

Epidemiolog Soroti Vaksin Dua Dosis Sudah Tidak Mempan Lagi Untuk Cegah Covid-19 Ini Tanggapan Satgas

Epidemiolog soroti vaksin lengkap dua dosis tak cukup untuk memberikan kekebalan yang baik bagi tubuh

GridFame.id- Baru-baru ini Epidemiolog dari Griffith University Ausralia, Dicky Budiman mengatakan pernyataan baru terkait Vaksin Covid-19.

Dirinya menyampaikan bahwa dua dosis baksin Covid-19 sudah tidak relevan lagi saat ini. Menurutnya sistem imunitas menurun dalam enam bulan setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19.

Maka dari itu, Dicky mengatakan ada baiknya masyarakat untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga sebagai cara untuk mencegah lonjakan kasus infeksi virus Corona.

“Bicara konteks, sekarang dengan varian baru dan menurunnya imunitas, vaksinasi penduduk itu bukan dua kali, harus tiga kali suntik,” ujar Dicky.

Jadi dirinya menganggap vaksinasi dikatakan dosis lengkap saat ini yakni tiga kali suntik bukan hanya dua dosis.

Baca Juga: Data Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Tak Sesuai Dapat Diubah Via WhatsApp! Coba Ikuti Langkah Ini

“Bicara konteks, sekarang dengan varian baru dan menurunnya imunitas vaksinasi penduduk itu bukan dua kali, harus tiga kali suntik,” katanya.

Dicky mengungkap bawa cakupan vaksinasi di Indonesia masih jauh dari target herd immunity.

“yang disebut cakupan 90 persen, 85 persen, 80 persen itu tiga kali sunti, artinya masih jauh karena sekarang yang dosis dua kali pun masih mengarah 50 persen berarti ini masih menunjukkan perjalanan masih panjang,” katanya lagi.

“Jadi definisi vaksinasi penuh itu bukan dua kali suntik, itu sudah tidak relevan dengan riset saat ini,,” sambungnya .

Tanggapan Satgas

Melansir Antara, Satuan Tugas (Satgas) menanggapi penrnyataan yang disampaikan oleh Epidemiolog mengenai dosisi lengkap vaksin Covid-19.

Baca Juga: Para Ibu Hamil Mohon Perhatikan, Jangan Dulu Vaksin Covid-19 Jika Belum Memenuhi Kriteria Berikut!

Juru bicara Satgas, Wiku Adisasmito Penanganan Covid-19 mengatakan dua dosis vaksin Covid-19 masih menjadi prioritas hingga saat ini.

“Vaksinasi di Indonesia saat ini tetap berjalan sesuai urutan prioritas suntikan pertama berjalan sesuai urutan prioritas suntikan pertama dan kedua sebagai bagi masyarakat sasaran.” Ujar Wiku.

Dirinya menjelaskan, urutan prioritas vaksinasi yang dimaksud adalah dosis pertama, dosis kedua, dan kelompok rentan, termasuk lansia dan anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Penelitian terhadap tingkat kekebalan komunitas berdasarkan perlindungan vaksin maupun imun tubuh alami masih dilakukan sampai saat ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), serta sejumlah peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia itu ditargetkan selesai paling lambat pada pekan keempat bulan Desember 2021.

 Baca Juga: ‘Dari Pegel Hingga Meriang’ Beredar Kabar yang Mengungkap Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinovac Dosis Kedua Lebih Terasa, Benarkah? Begini Penjelasan Resmi Kemenkes