Find Us On Social Media :

Vaksin Booster Berbayar di Mana? Simak Harga dan Lokasi Suntikan Ketiga Dimulai Januari 2022

Ilustrasi vaksin booster

GridFame.id - Badan Kesehatan Dunia / WHO akhirnya rekomendasi vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.

Lalu, kapan vaksin booster diselenggarakan di Indonesia?

Benarkah vaksin booster tidak lagi gratis atau berbayar?

Diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, WHO mengeluarkan rekomendasi vaksin booster setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pada Selasa (7/12).

WHO merekomendasikan orang-orang yang kekebalannya terganggu atau menerima vaksin yang mengandung virus corona tidak aktif harus menerima dosis booster.

Pemerintah Indonesia telah merencanakan vaksin booster pada tahun 2022.

Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Vaksin Booster, Dari Sinovac, AstraZeneca, Sampai Moderna dan Pfizer

Vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosisi ketiga tidak akan gratis bagi kelompok masyarakat tertentu.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Bagian Operasional Pelayanan PT Bio Farma Erwin Setiawan mengatakan, pihaknya masih menunggu regulasi dari pemerintah terkait biaya atau harga vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosisi ketiga.

"Tentunya dalam untuk harga ini (vaksin Covid-19) akan ditentukan oleh pemerintah dengan pendampingan dari BPKP," kata Erwin dalam diskusi secara virtual melalui kanal FMB9ID_IKP, Kamis (18/11/2021).

Kendati demikian, Erwin mengatakan, bagi masyarakat yang penasaran dengan harga vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosisi ketiga, dapat menjadikan tarif pada vaksinasi Gotong Royong sebagai referensi.

"Untuk vaksinasi Gotong Royong harganya sekitar Rp 188.000 kalau enggak salah, dan jasa layanannya Rp 117.000," kata Erwin.

"Itu mungkin refensi saat ini yang ada vaksin berbayar yang pelaksanaannya untuk badan hukum dan badan usaha," ujarnya.

Dengan demikian, harga atau biaya vaksin Covid-19 saat ini Rp 305.000 per sosi.

Baca Juga: Mau Dapat Vaksin Booster Gratis Tahun Depan? Jumlahnya Terbatas, Simak 3 Syaratnya di Sini

Lebih lanjut, Erwin mengatakan, pihaknya bersama produsen vaksin Sinovac akan melakukan penelitian terkait pemberian vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosisi ketiga pada Januari 2022.

Ia juga mengatakan, penelitian tersebut tetap dilakukan, meski pihak Sinovac sudah melakukan studi terkait booster vaksin Covid-19 dan hasilnya cukup baik.

"Hasilnya cukup baik terjadi peningkatakan yang signifikan dari penyuntikan vaksin booster Sinovac," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, pemberian vaksin booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga dapat dilakukan setelah lebih dari 50% sasaran tervaksinasi dengan lengkap. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat rapat bersama Komisi IX DPR RI, Senin (8/11/2021).

Di samping itu, dia menyebut, isu vaksin booster masih menjadi persoalan yang sensitif di dunia.

Sebab, masih banyak penduduk di Afrika yang masih belum mendapatkan vaksin Covid-19 di saat beberapa negara maju sudah memberlakukan vaksin tambahan.

Menkes Budi Budi menjelaskan, mengacu pada negara-negara lain yang telah melaksanakan vaksin dosis ketiga, rencana vaksin booster akan diberikan sesudah 50 persen dari penduduk Indonesia divaksinasi dua kali.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Tidak Semua Harus Vaksin Booster, Hanya Orang-orang dengan Kondisi Ini yang Wajib Vaksin ke Tiga

"Semua negara yang memulai booster dilakukan sesudah 50% dari penduduknya disuntik dua kali. Dan kita memperkirakan ini akan terjadi di bulan Desember," ujarnya.

"Hitung-hitungan kami kan di akhir Desember, (sebanyak) 59% kita bisa capai divaksin dua kali dan 80% sudah dapat vaksin pertama. Jadi itu adalah saat yang lebih proper, lebih pas untuk kita bisa memberikan vaksin booster ke depannya," kata Budi Gunadi.

Pemberian vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosisi ketiga akan dilakukan sebanyak satu kali.

Sebab, berdasarkan analisa secara medis, titer antibodi naik secara signifikan bagi mereka yang sudah mendapatkannya.

Budi menegaskan, prioritas pemberian vaksin booster atau vaksinasi Covid-19 dosisi ketiga yang ditanggung pemerintah adalah pada lansia yang dinilai berisiko tinggi, serta PBI (Penerima Bantuan Iuran) BPJS Kesehatan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, masyarakat yang termasuk kategori vaksinasi booster berbayar bisa memilih jenis vaksin yang mau disuntikkan kepadanya.

Sementara itu, dilansir dari situs resmi Satgas Covid-19, hingga Jumat (09/12/2021) sebanyak lebih dari 101 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap atau dua dosis vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Booster di Indonesia Akan Disuntikkan Awal Tahun 2022, Ada Info Ini Untuk Masyarakat Umum

Tepatnya, sebanyak 101.149.509 penduduk telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap.

Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 144.446.324.

Lalu, penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster sebanyak 1,25 juta warga.

Pemerintah menargetkan penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap (1 & 2) sebanyak 208,26 juta.

Dengan demikian, saat ini penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap mencapai 48,57% dari total target.

Mengutip Vaccine Market Dashboard dari laman resmi Unicef, Rabu (10/11/2021), berikut adalah harga vaksin-vaksin tersebut di Indonesia dan sejumlah negara lain jika menggunakan asumsi kurs Rp14.200:

Baca Juga: Masih Banyak yang Salah Paham! Ternyata Vaksin Dosis Ketiga dan Vaksin Booster Berbeda, Berikut Ini Perbedaannya Hingga Kriteria yang Direkomendasikan Menerima Vaksin

Sinovac

Digunakan mulai dari Brasil hingga Indonesia dengan harga yang bervariasi antara 10 dollar AS sampai 32,52 dollar AS per dosis.

Di Indonesia, harganya mulai dari US$ 13,6 (Rp 193.000).

Sinopharm

Sinopharm digunakan di Kazakhstan, Argentina, Mongolia, Senegal, Argentina, China, Hungaria.

Harga termurahnya adalah di Argentina senilai US$ 9 (Rp 128.000).

Termahal ada di Hungaria sebesar US$ 36 (Rp 512.000).

Baca Juga: Bukan Hanya Nakes, Pakar WHO Rekomendasikan Dosis Booster Vaksin Covid-19 Dapat Digunakan Kelompok Ini!

Pfizer

Pfizer digunakan di sejumlah wilayah dunia. Mulai dari Afrika, Tunisia, Uni Eropa, Amerika, Kolombia, hingga Argentina. Harga termurahnya adalah US$ 6,75 (Rp 96.000) di Uni Afrika sedangkan di Uni Eropa sebesar US$ 23,15 (Rp 329.000).

Data Unicef memperlihatkan harganya untuk Novavax adalah US$ 3 (sekitar Rp 42.000), sementara di Denmark sebesar US$ 20,90 (Rp 297.000).

Moderna

Moderna juga dimiliki sejumlah wilayah dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta Bostwana. Harganya berkisar dari US$ 10 hingga US$ 37 (Rp 142.000- Rp 527.000).

Janssen

Untuk Janssen, vaksin yang digunakan satu dosis saja, harganya sekitar US$ 8,5 hingga US$ 10 (Rp 121.000 - Rp 142.000).

AstraZeneca

AstraZeneca juga mengembangkan vaksin dan digunakan di sejumlah wilayah dari Uni Eropa, Fillipina, hingga India. Harga per dosisnya berkisar dari US$ 2,19 hingga US$ 7,95 (Rp 31.000 - Rp 113.000).

Baca Juga: Epidemiolog Soroti Vaksin Dua Dosis Sudah Tidak Mempan Lagi Untuk Cegah Covid-19 Ini Tanggapan Satgas