GridFame.id- Demi mencegah laju penyebaran virus Covid-19 varian Omicron pemerintah berencana akan melakukan program vaksinasi yang akan berjalan mulai awal tahun 2022.
Adapun saran para ahli, vaksinasi booster dilakukan bila capaian program vaksinasi dosis lengkap di atas 70 persen.
Mengenai jenis vaksinasi Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah akan tetapkan vaksin Sinopharm yang akan digunakan dalam proram vaksinasi Gotong Royong akan dialokasikan untuk penyuntikan dosis ketiga atau booster.
“Untuk vaksin-vaksin BUMN tentu punya vaksin Sinopharm sudah berbayar, nanti akan dialokasikan juga untuk booster berbayar tersebut,” ujarnya dalam acara Economic Outlook 2022 beberapa waktu lalu.
Dirinya sempat mengungkap selain vaksin Sinopharm pemerintah juga akan menggunakan vaksin merah putih untuk booster.
“Ini penting untuk melakukan booster dengan mengedepankan ketahanan kita melalui vaksin Merah Putih dengan adanya ini kita tidak bergantung pada impor,” tuturnya
Sinopharm sempat diterpa kabar kurang baik di awal tahun 2021
Sebagaimana diketahui kabar kurang baik sempat menimpa vaksin Sipnopharm di awal tahun 2021 lalu.
Di mana salah satu dokter China telah mengklaim bahwa vaksin Covid-19 Sinopharm dianggap paling tidak aman didunia.
dokter tersebut bahkan mengungkap hal mengejutkan lainnya terkait vaksin corona besutan Beijing Bio-Institute Biological Products Co
Di mana ia sempat mengungkap vaksin tersebut memiliki 73 efek samping.
Informasi dari Business Today , ahli vaksin Shanghai juga sempat menuliskan mengenai vaksin Sinopharm di akun media sosial miliknya sebelum akhirnya ia hapus dan memohon maaf kepada negara dan rekan senegaranya atas ucapan yang menurutnya kurang hati-hati.
Namun kini Global Time, perusahaan media milik pemerintah China mengungkap bahwa Tao Lina telah klarifikasi atas pernyataannya tersebut.
Menurut pengakuan Tao Lina hanya berkomentar sarkastik tentang vaksin Sinopharm yang ditujukan kepada pihak yang anti terhadap vaksin china.
“Saya tidak pernah mengatakan bahwa vaksin yang tidak aktif tidak memiliki keamanan dan kemanjuran. Sebaliknya saya sering menekankan bahwa vaksin tidak aktif yang diproduksi China aman dalam beberapa artikel untuk menepis kekhawatiran publik mengenai vaksinasi itu,” uajrnya pada Global Times.
Diketahui vaksin Sinopharm miliki efikasi mencapai 78.02 persen. Mengenai kemanannya kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan bahwa Sinopharm bisa ditoleransi dengan baik dan memiliki efek saming 0.01 persen atau dalam kategori 'jarang'.
Sehingga masyarakat yang akan melakukan vaksinasi booster tak perlu merasa khawatir akan keamanan jenis vaksin ini.
***