2. Penyembuhan Covid-19 saat isolasi mandiri
Tidak hanya pasien tanpa gejala Covid-19 mereka yang pernah kontak langung dengan kasus konfirmasi positif juga disarankan melakukan isolasi mandiri.
Topik penyembuhan isoman juga masuk daftar paling dicari dalam trends 2021.
Untuk mengatasi Covid-19 secara mandiri harus dilakukan secara tepat agar penularan ke orang sekitar pun bisa dicegah.
Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, SpP(K) menyampaikan, pada dasarnya isolasi mandiri dapat dilakukan orang dengan hasil tes antigen atau PCR positif Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan.
Namun, Erlina menyebut isolasi mandiri di rumah tidak ideal untuk setiap orang. Selain mempertimbangkan kondisi kesehatan pengidap Covid-19, kondisi tempat tinggal juga perlu diperhatikan.
“Kondisi pasien isolasi mandiri di rumah tidak boleh mengalami sesak napas. Atau napasnya lebih dari 24 kali per menit. Atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen. Segera ke klinik atau rumah sakit terdekat,” ujarnya.
Selain itu, Erlina juga menyebutkan beberapa kriteria tempat tinggal yang boleh digunakan untuk isolasi mandiri di rumah. antara lain:
Di rumah ada ruang atau kamar tersendiri yang terpisah dengan anggota keluarga yang lain;
Tidak serumah dengan kelompok berisiko tinggi seperti kalangan lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, bayi, komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll);
“Jika tidak memenuhi syarat di atas, segera kontak fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat agar dirujuk ke layanan isolasi atau rumah sakit terdekat,” kata dia.