GridFame.id- Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terus meningkat di beberapa negara tak terkecuali Indonesia. Bahkan tercatat dalam sepekan ini penambahan kasus akibat varian Omicron cukup meningkat pesat.
Kehadiran varian Omicron berhasil menimbulkan rasa khawatir seluruh penduduk dunia. Dikarenakan Omicron memiliki tingkat mutasi yang lebih besar dibanding beberapa varian Covid-19 sebelumnya.
Selain tingkat mutasi yang tinggi masa inkubasi varian Omicron juga perlu diwaspadai. Di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap penemuan terbaru bahwa masa inkubasi varian Omicron Covid-19 ternyata hanya tiga hari.
Melansir New York Times, para peneliti dalam studi ini mengamati kemungkinan bahwa masa inkubasi varian Omicron hanya diperlukan waktu selama tiga hari bagi orang untuk mengembangkan gejala infeksi virus Omicron, menjadi menular dan dites positif.
Dari responden yang diteliti, hanya satu anggota keluarga yang divaksinasi lengkap, dan semua kecuali satu anggota termasuk pelancong telah mengalami infeksi yang dikonfirmasi pada 2020
Dibandingkan dengan empat hingga enam hari infeksi pada varian Delta dan yang disebabkan oleh virus varian asli. Tidak ada anggota rumah tangga melaporkan kondisi medis yang mendasarinya atau komorbid.
Penelitian ini juga melaporkan anggota keluarga yang terinfeksi mengalami gejala ringan. Keenamnya menggambarkan penyakitnya mirip dengan atau lebih ringan dari yang dialami selama infeksi pertamanya.
"Tidak diketahui apakah sindrom klinis ringan atau deskripsi gejala yang berbeda adalah hasil dari kekebalan yang ada atau perubahan fitur klinis yang terkait dengan infeksi Omicron," tulis peneliti dalam studi tentang masa inkubasi virus varian Omicron.
Lima infeksi ulang, tambah penulis, termasuk satu setelah vaksinasi Covid-19 penuh dapat dijelaskan dengan menurunnya kekebalan, potensi penghindaran kekebalan parsial oleh varian Omicron atau keduanya
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh hasil penelitian dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (NIPH) yang mengatakan gejala Covid-10 dalam tiga hari jika seseorang terinfeksi varian Omicron.
Mengutip Fortune, walaupun dibutuhkan sekitar empat atau lima hari gejala seperti batuk, sakit kepala, dan demam muncul saat terinfeksi dengan jenis Covid-19 sebelumnya, sepertinya inkubasi varian Omicron lebih singkat.
Penelitian terbaru di Norwegia menunjukkan paparan varian dan gejala dari omicron sekitar tiga hari. Ini berarti varian virus ini mampu menyebar lebih cepat.
Untuk diketahui masa inkubasi selama pandemi sangat penting untuk menghindari penularan. Secara umum masa inkubasi dimulai saat seseorang terinfeksi virus hingga akhirnya muncul gejala.
Maka dari itu terdapat sejumlah gejala varian Omicron yang bisa terjadi saat dinyatakan terinfeksi. Masyarakat diharap untuk waspada dan berhati-hati.
Gejala varian Omicron Covid-19
Covid varian Omicron masih menjadi varian baru dan terus diteliti untuk mengetahui karakteristiknya lebih lanjut.
Penelitian awal di London yang dipublikasikan di jurnal BMJ, menunjukkan bahwa gejala varian Omicron seperti pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan merupakan gejala yang paling umum.
Dengan begitu sebaiknya mewaspadai sejumlah gejala yang identik dengan strain sebelumnya, seperti: Demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitas bernapas, mual atau muntah, nyeri otot atau tubuh, hilangnya rasa atau bau, dan penyumbatan hidung
Perlu diketahui, orang yang telah divaksinasi secara lengkap masih dapat terinfeksi virus dan beberapa penelitian menunjukkan vaksin tidak berhasil mencegah infeksi Omicron seperti varian sebelumnya.
Namun vaksin masih sangat efektif dalam mencegah kasus corona yang parah, dan vaksin booster dapat membantu melawan virus ini.
Adapun kelompok paling berisiko dari varian Omicron antara lain orang yang tidak divaskinasi, orang tua, atau orang dengan kondisi yang ada sebelumnya (komorbid).