GridFame.id- Setelah Omicron dan Delmicron, kini muncul pembahasan yang tak kalah ramainya di beberapa negara tak terkecuali Indonesia yakni Florona.
Pembahasan Florona menjadi ramai setelah Israel mengumumkan kasus pertamanya (Florona) yang diklaim sebagai gabungan dari flu dan corona.
Mengutip Hindustan Times pasien pertama florona di Israel adalah seorang ibu hamil yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Saat ini wanita itu tengah menjalani perawatan di Rabin Medical Center untuk melahirkan. Laporan awal yang diterima dari Times of India mengatakan bahwa wanita muda yang terinfeksi florona tersebut belum disuntik vaksin Covid-19 tetapi gejalanya relatif ringan dan bisa segera pulang.
Florona berbeda dengan virus corona Covid-19 varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron yang merupakan varian Covid-19.
Florona hanya kasus infeksi saluran pernapasan ganda yang disebabkan oleh virus corona Covid-19 dan pantogen influenza. Saat virus corona dan flu menginfeksi secara bersamaan maka itu yang disebut dengan Florona .
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Diklaim Dapat Ampuh Lawan Varian Omicron, Benarkah? Ini Tanggapan Ahli
Penjelasan Epidemiolog mengenai Florona
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkan bahwa florona bukanlah varian terbaru Covid-19.
“Ini bukan varian baru, dan enggak ada selain ini sebelumnya,” ujarnya mengutip Kompas (5/12/2022).
Dalam penjelasannya Dicky menilai bahwa istilah Florona ini diberikan kepada media untuk menjelaskan adanya dua infeksi atau co-infeksi antara influenssa dan SARS-CoV-2.
Istilah Florona uni lebih merujuk pada istilah umum bukan istilah medis apalagi varian terbaru Covid-19.
Sementara itu, mengutip Antara Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga mengungkap bahwa Florona bukan merupakan mutase namun hanya fenomena infeksi ganda akibat dua virus yang berbeda.
“Sebenarnya bukan varian baru, hanya infeksi ganda artinya ada dua jenis virus yang menginfeksi pada seseorang (secara bersamaan),” ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Akan Terapkan Metode WGS Jika Hasil PCR Positif Untuk Antisipasi Penyebaran Varian Omicron
Gejala Florona
Menrut Organisasi Keseatan Dunia (WHO) seseorang yang menderita kedua infeksi pada saat yang sama sdan berbagi gejala yang sama seperti sakit tenggorokan, batuk, demam, pilek dan kelelahan.
Mengenai tingkat keparahan tergantung pada setiap orang tergantung dari kondisi setiap orangnya. Ada yang sebagian memiliki gejala ringan sementara lainnya mungkin alami gejala parah.
Kendati demikian kondisi bisa bertambah buruk dan berakibat fatal jika tak ditangani tepat waktu.
Cara pencegahan Florona
Cara pencegahan menurut WHO untuk melindungi firi dari Influenza dan Covid-19 yang parah adalah dengan divaksinasi dengan vaksin influenza dan Covid-19.
Selain itu pihak WHO juga menghimbau untuk tetap menerapkan protojol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker,menghindari kawasan ramai dan bepotensi akan penyebaran virus Cvovid-19 , dan juga membuka jendela dan ointu untuk menjaga ruangan berventilasi baik.
Baca Juga: Kelompok Ini Disebut Rentan Terinfeksi Varian Covid-19 Omicron, Jangan Disepelekan!