Find Us On Social Media :

Belajar Dari Harry Pantja Kena Stroke dan Pendarahan Otak Akibat Hipertensi, Makanan yang Biasa Jadi Lauk Ini Lah yang Bikin Darah Tinggi Melonjak

GridFame.id - Pasti Anda masih ingat dengan Harry Pantja.

Ia dulu dikenal sebagai host acara horor dan uji nyali.

Lama tak muncul di layar kaca, presenter Harry Pantja dikabarkan sedang sakit.

Presenter yang identik dengan kepala plontos ini dikabarkan menderita stroke dan sedang menjalani terapi.

Hal tersebut dikonfirmasi istrinya, Imelda Laksmi.

Menurut keterangan Imelda Laksmi, Harry Pantja awalnya mengalami hipertensi dan pendarahan di bagian otak.

"Iya betul. Dia itu kena hipertensi terus pendarahan di otaknya terus jadinya kena stroke," kata Imel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Namun kondisinya kini sudah mulai berangsur membaik berkat pengobatan serta terapi yang dilakukan.

Imelda Laksmi sendiri menjelaskan, suaminya sakit sudah dari setahun lalu.

Baca Juga: Dunia Hiburan Berduka! Lama Tak Muncul, Host Horor Harry Pantja Kondisinya Kini Mengejutkan Susah Jalan Karena Kena Stroke

Hanya saja kabar tersebut memang tidak tercium media meski Harry Pantja dikenal dekat dengan orang-orang televisi.

"Setahun yang lalu kena stroke-nya sih, sudah lama, sekarang lagi terapi-terapi penyembuhan aja," kata Imel.

Saat ini, Harry Pantja biasanya sebulan sekali melakukan perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON).

Sejak dinyatakan stroke, Harry Pantja mulai mengurangi aktivitas syuting.

Presenter acara Dunia Lain ini memang sengaja untuk memilih acara-acara tertentu yang sekiranya tidak membuatnya kelelahan.

Selain itu, Harry Pantja juga lebih mementingkan urusan bisnisnya dibandingkan dengan tampil lagi di acara-acara hiburan.

"Tapi kadang-kadang saya pilah juga karena kan sekarang lagi konsentrasi ngurus perusahaan, dia juga ada usaha juga, jadi lebih ke itu. Entertainment saya pilih-pilih dulu yang membuat dia nyaman juga," kata Imel.

Belajar dari kejadian Harry Pantja, pola makan dapat berdampak besar pada tekanan darah.

Makanan asin, manis, dan berlemak dapat meningkatkan tekanan darah.

Baca Juga: Belanja Kebutuhan Sehari-Hari Bersama, Tindakan Tak Terduga Reino Barack Tuai Pujian Manis Syahrini, Apa ya?

Selengkapnya, dilansir dari Healthline, 12 Agustus 2020, berikut adalah makanan penyebab darah tinggi yang harus dihindari.

1. Garam

Garam atau natrium sangat berpengaruh terhadap tekanan darah tinggi dan penyakit jantung karena ia dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam darah.

AHA menyarankan untuk konsumsi garam tidak lebih dari 2.300 mg sodium per hari atau setara dengan 1 sendok teh.

Makanan yang dikenal mengandung banyak garam adalah pizza, sandwich, sup, daging yang diawetkan, dan burrito.

2. Acar

Mengawetkan makanan apapun tentu membutuhkan garam.

Pasalnya, garam mampu menghentikan pembusukan dan membuat makanan lebih awet.

Semakin lama makanan disimpan dalam kaleng dan diawetkan, akan semakin banyak natrium yang dibutuhkan.

Baca Juga: Sering Terjadi Tapi Tak Disadari, Kulit Menghitam Bisa Jadi Pertanda Diabetes Bersarang di Tubuh! Begini Penjelasannya

3. Sup kalengan

Makanan kalengan adalah solusi yang sangat praktis bagi orang yang tidak punya waktu untuk memasak dan ingin menyantap makanan instan.

Namun, sup kalengan termasuk makanan penyebab darah tinggi karena mengandung sodium dalam jumlah tinggi.

Cobalah memilih sup kalengan yang rendah sodium atau buat sup sendiri dari bahan-bahan yang masih segar.

4. Saus tomat

Kebanyakan saus tomat kemasan atau saus pasta mengandung sodium yang tinggi sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Agar tekanan darah tidak naik, gunakan tomat segar yang kaya akan antioksidan likopen untuk membuat pasta.

Sayuran segar memiliki banyak manfaat untuk kesehatan jantung.

Baca Juga: Jangan Tunggu Sakit Makin Menyiksa! Coba Lakukan 7 Cara Ini Jika Kerap Alami Perut Kembung

5. Gula

Makanan manis adalah makanan penyebab darah tinggi yang harus diwaspadai sehingga penting untuk membatasi asupan gula.

Penelitian menunjukkan, gula berkontribusi terhadap penambahan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.

Kegemukan dan obesitas sangat berpengaruh terhadap orang dengan penyakit tekanan darah tinggi.

6. Makanan olahan

Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans untuk menjaga kesehatan jantung, terutama bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

Lemak jenuh banyak ditemukan pada produk hewani, seperti susu dan krim tinggi lemak, mentega, daging merah, dan kulit ayam.

Salah satu cara untuk mengurangi asupan lemak jenuh adalah denggan mengganti produk hewani dengan produk nabati.

Baca Juga: Tak Perlu Lakukan Diet Ketat! Menu Diet Murah Meriah dari Mentimun Ini Bisa Turunkan Badan secara Drastis dalam 10 Hari, Simak Aturannya!