Find Us On Social Media :

Kabar Baik! Studi Ungkap Dosis Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Efektif Lawan Omicron hingga 90 Persen

Studi CDC Ungkap Dosis Booster Pfizer dan Moderna Efektif Lawan Omicron hingga 90 Persen

GridFame.id - Tiga peneliti Amerika Serikat (AS) memaparkan bukti bahwa dosis ketiga vaksin Covid-19 efektif melawan Omicron.

Menurut tiga studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengungkapkan bahwa suntikan penguat atau booster vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna telah terbukti sangat efektif dalam mencegah rawat inap akibat paparan Omicron.

Dalam hasil studi tersebut diungkapkan bahwa dosis booster 90 persen efektif melawan varian Omicron.

Berdasarkan data, dosis tersebut juga 82 persen efektif untuk mencegah orang yang terpapar Omicron sampai harus mendapatkan perawatan gawat darurat dan perawatan darurat.

Salah satu penulis studi tersebut, Emma Accorsi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa dosis booster sangat penting.

“Ini benar-benar menunjukkan pentingnya mendapatkan dosis booster,” kata Emma Jumat, 21 Januari 2022.

Ia mengatakan bahwa orang AS harus mendapatkan dosis booster, setidaknya lima bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksin Pfizer atau Moderna.

“Orang AS harus mendapatkan booster setidaknya lima bulan setelah mereka menyelesaikan seri Pfizer atau Moderna mereka, tetapi jutaan orang yang memenuhi syarat belum mendapatkannya," katanya, dikutip dari Al Jazeera pada Senin, 24 Januari 2022.

Sebagai informasi, menurut pejabat kesehatan AS, penelitian tersebut merupakan studi besar pertama di AS yang melihat perlindungan vaksin terhadap Omicron.

Baca Juga: Cek Lokasi dan Jadwal Vaksin Booster DKI Jakarta Tanpa Syarat Domisili

Sementara itu, penelitian sebelumnya termasuk penelitian di Jerman, Afrika Selatan, dan Inggris menunjukkan vaksin yang tersedia kurang efektif melawan Omicron daripada varian Covid-19 sebelumnya.

Akan tetapi, dosis booster diklaim meningkatkan antibodi penangkal virus untuk meningkatkan kemungkinan menghindari infeksi simtomatik.