Sedangkan di Sunda, brotowali lebih dikenal dengan nama andawali.
Sementara di Bali, kerap disebut antawali.
Tanaman herbal ini sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi berbagai macam penyakit atau masalah kesehatan.
Kandungan kimia brotowali
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes RI mengungkap, ada banyak senyawa kimia yang terkandung di dalam tanaman brotowali.
Seluruh bagian tanaman brotowali antara lain mengandung senyawa berikut:
- Zat pahit kolombin (2,22 persen)
- Sedikit alkaloid (tinosporina, tinosporidina), N-feruloiltriptamina dan sekoisolarisiresinol)
Baca Juga: Astaga! Terlalu Lama Tidur Siang, Rupanya Jadi Penanda Tubuh Anda Terkena Penyakit Diabetes
- Glikosida (pikroretin dan berberina)
- Flavonoid (apigenin O-glikosida, palmatin, dan pikroretosida)
- Terpenoid (tinosporid, tinosporasid, kordifoliosid A, B, dan C, tinokordifoliosid dan tinokordifolin