Ketika itu, timnas U-16 Indonesia memastikan lolos ke turnamen Piala Asia U-16 2020.
Dua hari setelahnya, atau Kamis (26/9/2019), Gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Ambon.
Alfin meninggal dunia dalam umur yang masih sangat belia, 15 tahun.
Berdasarkan diagnosis dokter, Alfin meninggal karena encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin.
Jenazah Alfin rencananya akan dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya di Tulehu, Ambon, pada Jumat (1/11/2019) pagi.
Ketua Asprov PSSI Maluku Sofyan Lestaluhu mengungkapkan, sebelum dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, Alfin sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Progres selama lebih kurang lima hari.
Menurut Sofyan, dari hasil diagnosa dokter, Alfin terserang infeksi radang otak. Penyakit itu lah yang kemudian menyebabkan Alfin meninggal dunia.
“Hasil diagnosa dokter, Alfin ini dia didiagnosa punya infeksi pada radang otak,” kata Sofyan kepada Kompas.com, Jumat.
Sofyan menjelaskan, sebelum dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, bek timnas U-16 itu juga sempat dirawat di Rumah Sakit dr Ishak Lestaluhu yang berada di lokasi pengungsian korban gempa di desa tersebut.
Selanjutnya, Alfin dirujuk lagi ke rumah sakit dr Latumeten Ambon.
Namun, karena keterbatasan fasilitas, Alfin kemudian dibawa ke Jakarta.