“Pernah dirawat di RS Tulehu pengobatan hanya biasa kan. Untuk mendeteksi penyakit itu harus lewat laboratorium, terus dia dibawa ke Ambon, tapi di Ambon juga alatnya kan tidak terlalu canggih, jadi harus dirawat di Jakarta,” kata Sofyan.
Terkait kepergian Alfin, Sofyan memastikan PSSI telah melakukan semua yang terbaik.
Menurut dia, sejak Alfin dirawat di RS dr Latumeten hingga dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita, semua difasilitasi langsung oleh PSSI.
“Jadi PSSI sudah berbuat maksimal, sudah melakukan pengobatan sampai memfasilitasi Alfin dibawa ke Jakarta, sampai proses pulang ke Ambon ini juga tanggung jawab PSSI,” kata Sofyan.
Sofyan mengatakan, kepergian Alfin membuat warga Maluku khususnya warga sepak bola di Tanah Air sangat merasakan kehilangan.
“Ini kesedihan bagi kita insan sepak bola di Maluku. Selain membanggakan kita orang Maluku dia juga membanggangkan Indonesia, ini suatu pukulan dan kehilangan bagi kita masyarakat sepak bola,” kata Sofyan.
Semasa hidupnya, Alfin meniti karier sepak bolanya dari Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan.
Bakatnya terendus Bima Sakti. Tidak butuh waktu lama, Alfin langsung menjadi andalan di skuad timnas U-16 Indonesia.
Debut internasionalnya adalah ketika menjadi bagian dari skuad timnas Indonesia yang berkompetisi di Piala AFF U-16 2019.