Habibie juga meminta, para pemangku kepentingan agar menyediakan AED sehingga dapat membantu korban dengan henti jantung mendadak.
Sebagi pencegahan lanjutan, apabila diketahui memiliki riwayat keluarga yang meninggal mendadak di usia muda atau riwayat sering pingsan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jantung.
"Tujuannya untuk dicari kemungkinan adanya gangguan irama atau struktur jantung yang dapat menyebabkan henti jantung di masa mendatang," urai Habibie.
Dia menambahkan, saat terjadi gangguan irama jantung yang fatal, hanya membutuhkan beberapa detik hingga pasien akan bergejala. Biasanya pingsan, kejang, dan pasien akan kolaps.
Bisa kembalikan sirkulasi darah
Kejadian henti jantung ini bisa dianalogikan saat pasokan oksigen terhenti maka nutrisi ke otak, organ tubuh lainnya, hingga ke otot jantung juga akan berhenti. Kejadian ini bisa berakibat fatal.
Dia menambahkan, saat terjadi gangguan irama jantung yang fatal, hanya membutuhkan beberapa detik hingga pasien akan bergejala. Biasanya pingsan, kejang, dan pasien akan kolaps.
Langkah awal penanganan pada pasien henti jantung dengan melakukan pijat jantung luar ini memungkinkan korban untuk dapat mengembalikan sirkulasi darah hingga sadar kembali.
Namun, apabila tidak ada yang membantu untuk melakukan pijat jantung luar, tentu gangguan irama akan berlanjut hingga pasien ditemukan meninggal dunia.
Baca Juga: Ini Dia Sederet Makanan Lezat Untuk Mencegah Terkena Penyakit Jantung