GridFame.id - Peningkatan kasus pasien terinfeksi Covid-19 semakin melonjak.
Sejumlah daerah bahkan mengalami peningkatan drastis hingga sejumlah rumah sakit kembali dipenuhi pasien.
Hal ini membuat pemerintah kembali menetapkan PPKM level 3 di daerah dengan jumlah kasus naik tersebut.Cukup tingginya kasus ini karena penularan Omicron disebut 105 persen lebih menular.
Omicron lebih menular daripada variasi lainnya, dan dapat menghindari vaksinasi serta menyebabkan infeksi ulang.
Sementara jumlah infeksi meningkat, jumlah rawat inap terkait Omicron menurun.
Mereka yang mendapat dosis ganda atau booster lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal jika terkena varian ini.
Meski begitu tetap tak bisa dianggap sudah vaksin berarti bebas dari Covid-19.
Simak gejala terinfeksi Covid-19 setelah vaksin di sini.
Berbagai negara saat ini melaporkan melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Pun demikian halnya dengan Indonesia.
Varian Omicron sangat cepat menular, namun memiliki gejala yang lebih ringan dari varian sebelumnya, yaitu varian Delta.
Gejala Omicron pada orang yang sudah vaksin
Walaupun Omicron menunjukkan gejala yang cukup ringan dibandingkan varian SARS-CoV-2 lainnya, Omicron menunjukkan gejala yang berbeda pada orang yang sudah di vaksin dan belum di vaksin.
Hampir semua pasien yang sudah mendapatkan 2 dosis vaksin menunjukkan gejala ringan.
Gejala ringan yang dimaksud adalah sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan mudah lelah. Bahkan beberapa orang tidak menunjukkan gejala apapun.
Dilansir dari Newsweek, tidak ada pasien Omicron yang mengalami kesulitan bernapas atau napas pendek. Gejalanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, namun tidak sampai mengganggu seperti varian lain.
Gejala ini juga berlaku sama untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin booster atau dosis ke-3. Gejala yang ditimbulkan sangat minim.
Gejala paling parah biasanya disertai demam atau sedikit pegal-pegal di badan.
Orang yang belum divaksin gejalanya lebih parah
Orang yang belum divaksin ternyata menunjukkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan yang sudah divaksin.
Tidak hanya itu, orang yang sudah vaksin namun baru 1 dosis juga menunjukkan gejala yang lebih parah.
Semua pasien yang mengalami sesak napas, sulit beraktivitas, dan butuh dirawat di rumah sakit adalah orang-orang yang belum menerima dosis vaksin yang lengkap.
Tidak hanya dipengaruhi vaksin, gejala lebih parah juga ditunjukkan pasien yang memiliki penyakit komorbid.
Beberapa contoh penyakit komorbid yang menyebabkan gejala Omicron lebih parah antara lain asma, hipertensi, penyakit jantung, kanker, diabetes melitus, HIV, dan penyakit autoimun.
Pasien dengan kondisi hamil, obesitas, dan lansia juga meningkatkan gejala Covid-19 walau sudah menerima vaksin.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kontan.co.id dengan judul "Ini Gejala Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin dan Booster "